Usai Ikut Cari Warga Hilang, Relawan di Pagaralam Meninggal Terseret Arus Sungai Endikat
ANTARA/HO-BPBD Pagaralam)

Bagikan:

PALEMBANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pagaralam, Sumatera Selatan, melaporkan Tim SAR mengevakuasi jenazah seorang relawan yang setempat hilang terbawa arus aliran Sungai Endikat.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Pagaralam, Hapis Gumay mengatakan korban seorang pria berinisial AN (36 tahun) warga Kota Pagaralam.

Operasi SAR yang diikuti AN itu dilakukan untuk mencari seorang warga Desa Suka Cinta, Kecamatan Dempo Utara, Pagaralam, berinisial PR (57), yang dilaporkan hilang dan dalam pencarian sejak 14 Oktober 2022 di Sungai Endikat.

PR pun ditemukan di Bandungan Wari, Kabupaten Lahat, 22 Oktober 2022 malam dan sudah dievakuasi bahkan sudah dimakamkan keluarga pada 23 Oktober 2022.

Namun beberapa saat setelah tim SAR gabungan menerima informasi penemuan korban PR itu, justru relawan AN dilaporkan hilang.

Titik awal AN dilaporkan hilang saat berada di aliran Sungai Endikat, kawasan Desa Tanjung Bay, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat.

"Pencarian terus dilakukan hingga kemudian, jasad korban AN ditemukan dalam kondisi meninggal dunia tepat di hari ke delapan operasi SAR atau Minggu (21/10) sore sekitar pukul 15.00 WIB," kata Hapis dikutip ANTARA, Senin, 31 Oktober.

Hapis menjelaskan, jasad korban ditemukan mengapung di permukaan Sungai Endikat, wilayah Pangkalan Tiga Putri, Pulau Pinang, Kabupaten Lahat dengan jarak tempuh sekitar 5 jam dari titik awal korban dilaporkan hilang.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari 19 orang personel dari BPBD, Tagana, Basarnas dan

Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Pagaralam cukup mengalami kesulitan untuk mengevakuasi jasad korban AN dari sungai.

Sebab saat itu, tim SAR yang melaksanakan operasi pencarian menggunakan tiga unit perahu karet harus berjuang berhari-hari merintangi curamnya jeram Sungai Endikat berketinggian mencapai sekitar grade 3.

"Entah bagaimana dalam pencarian kami dimudahkan oleh bantuan sang pencipta Allah SWT, beberapa saat arus sungai menurun grade 1, hingga tim SAR bisa menjangkau jasad korban membawanya ke tepi dan berhasil dievakuasi," ujarnya.

Jasad korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Besemah Pagaralam untuk di identifikasi, setelah itu yang bersangkutan di bawa ke rumah duka di Kampung Rejosari, Kecamatan Pagaralam Selatan, Kota Pagaralam.

Saat ini jasad AN telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Aek Betung Simpang Padang Karet, Pagaralam Selatan oleh pihak keluarga.

Proses pemakaman itu, kata dia turut disaksikan rekan-rekannya sesama relawan kebencanaan dan ratusan anggota Organisasi Pencinta Alam di Kota Pagaralam, bahkan mereka hingga Senin ini masih berdatangan ke TPU.

"Almarhum dikenal sebagai orang baik, beliau semasa hidupnya banyak membantu dalam hal kerelawanan bencana, dan kegiatan-kegiatan urgent berhubungan dengan alam bebas lainnya," kata Hapis.