Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranow dinilai tetap menjadi pilihan utama dalam Musyawarah Rakyat (Musra). 

Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia Andi Gani Nena Wea menilai, sanksi PDIP terhadap Ganjar Pranowo justru semakin membuat rakyat memilihnya.

Hal itu terbukti dari hasil Musra Bandung dan Musra Pekanbaru yang menempatkan Ganjar di tiga besar.

"Walaupun Pak Ganjar disanksi, misalnya, kan tak bisa membendungi keinginan rakyat untuk tidak mendukung beliau," kata Andi dalam pesan elektronik yang diterima di Jakarta, Kamis, 27 Oktober. 

Ganjar ada di posisi ketiga daftar capres Musra Pekanbaru dengan 19,09 persen suara. Pada Musra Bandung, Ganjar ada di posisi ketiga dengan 16,1 persen.

Andi menilai sanksi PDIP justru meningkatkan popularitas Ganjar. Menurutnya, tak ada dampak negatif yang diterima Ganjar karena sanksi itu.

"Karena kan di Indonesia itu semakin ditegor, semakin ditekan, semakin naik popularitasnya," ujarnya.

Sebelumnya, PDIP memberi sanksi kepada Ganjar karena pernyataan siap menjadi capres pada Pemilu 2024. Sanksi dijatuhkan setelah PDIP meminta keterangan Ganjar terkait hal tersebut.

Selain Ganjar, PDIP juga memberikan sanksi terhadap Ketua DPC Solo FX Hadi Rudyatmo karena mendukung Ganjar menjadi capres.