Bagikan:

JAKARTA - Plt. Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Fitria Rahadiani menjelaskan alasan Pemprov DKI mengganti Direktur Utama (Dirut) Pat MRT Jakarta (Perseroda).

Dalam keputusan para pemegang saham di luar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada tanggal 25 Oktober 2022, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mencopot Mohamad Aprindy dari jabatan Dirut MRT. Posisi Aprindy yang baru menjabat selama tiga bulan ini digantikan dengan Tuhiyat.

Fitria mengaku kinerja jajaran direksi dan dewan komisaris PT MRT Jakarta sejauh ini menunjukkan progress dan capaian yang baik.

Di antaranya, jumlah penumpang meningkat pada triwulan III tahun 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, realisasi integrasi transportasi Halte CSW dan Stasiun ASEAN, hingga dukungan infrastruktur pada KBT.

Namun, ternyata hal itu belum cukup. Fitria menyebut kelanjutan proyek pembangunan jalur MRT fase 2 perlu segera terrealisasi dan perlu ada koordinasi yanv lebih intensif terkait pendanaannya.

Ke depan, diperlukan upaya yang semakin intensif untuk berkoordinasi dengan stakeholders terkait dalam rangka pemenuhan pendanaan khususnya pembiayaan fase 2 dan fase berikutnya dalam waktu dekat," kata Fitria dalam keterangannya, Rabu, 26 Oktober.

Tuhiyat sebelumnya menjabat sebagai Dirut PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ). Selain itu, Tuhiyat juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Korporasi PT MRT Jakarta sejak 2013 hingga 2020.

Menurut Pemprov DKI, Tuhiyat merupakan sosok yang mampu menjalankan tugas yang nantinya akan ia kerjakan dalam melanjutkan pembangunan MRT.

"Saudara Tuhiyat yang memiliki pengalaman dalam bidang corporate financing, diharapkan dapat memperkuat proses kooordinasi antara Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Perhubungan, Bappenas, dan juga Kementerian Keuangan serta para stakeholders PT MRT Jakarta dalam upaya pemenuhan pendanaan tersebut," jelas Fitria.

Selain itu, Pemprov DKI juga melakukan penyegaran pada jajaran Dewan Komisaris PT MRT Jakarta (Perseroda) dengan mengangkat Dodik Wijanarko sebagai Komisaris Utama, Bambang Kristiyono sebagai Komisaris, dan William P. Sabandar sebagai Komisaris.

"penyegaran pada jajaran Dewan Komisaris PT MRT Jakarta diharapkan dapat memberikan arahan dan masukan kepada Direksi dalam kaitannya dengan proses pembangunan MRT Jakarta Fase 2 dan fase-fase berikutnya," paparnya.

Dengan dilakukan perombakan tersebut, maka susunan pengurus PT MRT adalah sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris

- Komisaris Utama: Dodik Wijanarko

- Komisaris: Rukijo

- Komisaris: William Sabandar

- Komisaris: Bambang Kristiyono

2. Direksi

- Direktur Utama: Tuhiyat

- Direktur Konstruksi: Silvia Halim

- Direktur Operasi dan Pemeliharaan: Muhammad Effendi

- Direktur Keuangan dan Manajemen Korporasi: Roy Rahendra

- Direktur Pengembangan Bisnis: Farchad Mahfud