Bagikan:

JAKARTA - AKBP Ari Cahya alias Acay mengaku sempat dihubungi Ferdy Sambo pasca-insiden maut yang menewaskan Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Pernyataan itu disampaikan saat Acay menjadi saksi dalam persidangan dugaan obstruction of justice dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto.

Pengakuan itu terungkap saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) mempertanyakan isi berkas perkara yang menyebut Acay sempat ditelepon Ferdy Sambo.

"Saksi apa benar ditelepon?" tanya jaksa dalam persidangan, Rabu, 26 Oktober.

"Iya, ditelepon pak Ferdy Sambo," jawab Acay.

Acay lantas menceritakan rangkaian kejadian tersebut. Kala itu, dia sedang berada di kantornya di Bareskrim Polri.

Kemudian, ponselnya berdering karena ditelepon Ferdy Sambo yang saat itu menjabat Kadiv Propam Polri. Acay diminta untuk datang ke rumahnya.

"Beliau suruh saya datang kurang lebih pukul 17.30 'Cay ke rumah saya sekarang' saya jawab 'Siap'," ungkapnya.

Mendapat perintah, Acay langsung mengajak terdakwa Irfan Widiyanto ke rumah Ferdy Sambo yang berada di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.

Namun, di rumah itu tak ada aktivitas apa pun. Karenanya, Acay menghubungi Brigadir Daden yang merupakan sopir Ferdy Sambo.

Ternyata, Ferdy Sambo berada di rumah dinas Duren Tiga. Sehingga, dia menuju ke lokasi.

Sesampainya di lokasi, Acay langsung menemui Ferdy Sambo yang disebut berada di dalam rumah

"Kurang lebih setelah saya di pagar posisi Pak Ferdy Sambo sedang di meja merokok sendirian menggunakan celana PDL dengan wajah yang tidak sepetti biasanya wajahnya merah sepeti kecewa," ungkapnya.

Saat itu Acay masuk ke dalam rumah melalui garasi dan dapur. Di momen itulah, Acay melihat Brigadir J tergeletak tak bernyawa.

"Setelah itu saya masuk grasi menuju dapur. Ini posisi masih di dapur terlihat seseorang tergeletak di sebelah tangga," kata Acay.