Vaksin COVID-19 Datang, Pemerintah Tunjuk 5 Orang Jadi Jubir
Ilustrasi (Foto: Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah memperkenalkan lima orang juru bicara yang akan bertugas menginformasikan terkait perkembangan vaksin COVID-19. Lima orang ini dari empat instansi yang menangani vaksin COVID-19.

"Pemerintah telah menunjuk lima juru bicara vaksinasi COVID-19 di tingkat pusat dari empat instansi yang merupakan leading sector, baik dalam pengadaan vaksin COVID-19 maupun pelaksanaan vaksinasi COVID-19," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dalam konferensi pers daring yang ditayangkan di akun YouTube Kemkominfo, Senin, 7 Desember.

Lima orang juru bicara ini adalah Wiku Adisasmito dan Reisa Brotoasmoro yang merupakan Juru Bicara dari Satgas Penanganan COVID-19; Siti Nadia yang merupakan perwakilan dari Kementerian Kesehatan; Lucia Rizka Andalusia perwakilan dari BPOM; dan Bambang Heriyato yang juga menjabat sebagai Coorporate Secretary PT Bio Farma.

Masing-masing orang ini, sambung Johnny, memiliki tugas dan fungsi yang berbeda. Wiku nantinya akan bertugas untuk menyampaikan aspek ilmiah terkait vaksin dan menyampaikan pesan secara menyeluruh dari semua aspek terkait secara umum. Sedangkan Reisa, nantinya akan menyampaikan perilaku hidup sehat berbasis pencegahan termasuk imunasi atau vaksinasi.

Kemudian Jubir dari Kemenkes yaitu Siti Nadia yang juga Direktur P2P Kemenkes akan menjelaskan informasi mengenai kebijakan program vaksinasi dan sejumlah hal yang berkaitan.

"Untuk Jubir dari BPOM Lucia Rizka Andalusia akan menjelaskan perizinan serta kebijakan BPOM. Ibu Rizka juga akan memberikan tanggapan untuk isu yang berkaitan dengan perizina keamanan, khasiat, serta mutu vaksin," ungkap Johnny.

Terakhir, Bambang Heriyato yang merupakan Corporate Secretary Biofarma akan menerangkan perihal logistik dan pendistribusian vaksin COVID-19 ke seluruh Indonesia. "Di samping itu, Pak Bambang akan memberikan tanggapan untuk isu terkait jenis produk dan distribusi vaksin," tegasnya.

"Pembagian lingkup secara spesifik ditujukan agar disemeniasi informasi dan komunikasi publik dapat dilakukan secara lebih akurat, cermat, cepat, dan tanggap," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, vaksin COVID-19 tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, malam ini sekitar pukul 21.25 WIB. Vaksin tersebut diangkut dengan menggunakan pesawat milik maskapai PT Garuda Indonesia Tbk, pesawat jenis Boeing 777-300ER.

Vaksin COVID-19 ini diangkut dengan menggunakan kontainer khusus bertuliskan ENVIROTAINER berkode RAP81179PC. 

Usai tiba di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, vaksin COVID-19 telah tiba di Tanah Air. Vaksin ini merupakan produksi Sinovac, perusahaan asal China. Jumlah vaksin yang tiba di Tanah Air sebanyak 1,2 juta dosis.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, kedatangan vaksin ini merupakan kabar baik dan harapan baru dalam penanganan pandemi COVID-19 di Tanah Air.

"Hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin COVID-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020 yang lalu," katanya, dikutip dari siaran langsung di akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu, 6 Desember.