Kita Arek Surabaya Deklarasi Tolak Politik Uang di Pilkada Surabaya
Am sby/VOI

Bagikan:

SURABAYA - Komunitas anak muda yang menamakan dirinya Kita Arek Surabaya (Karsa) sepakat mendukung pasangan nomor urut 1 Eri-Armuji dan mendeklarasikan gerakan tolak politik uang.

Ketua Karsa, Arderio Hukom mengatakan, komunitasnya yang berisi generasi milenial Surabaya menolak politik uang jelang pencoblosan 9 Desember mendatang. "Anak-anak Surabaya ini ingin memastikan dan menjaga suara Surabaya agar tidak dapat dibeli," kata Arderio kepada wartawan, Minggu, 6 Desember.

Menurut Arderio, suara generasi milenial Surabaya tidak bisa dibeli dengan uang saat pilkada serentak. Politik uang ditegaskan tak boleh dilakukan. Karenanya omunitas ini akan mengawasi jalannya proses pencoblosan suara.

"Milenial Surabaya akan mengawasi dari hal terkecil dari mulai dari rumah dan kita berangkat ke TPS serta mengedukasi masyarakat dan sekitarnya, bahwa kita harus berani menolak politik uang. Kalau anak muda zaman sekarang bilang berani sliding politik uang," ujar dia.

Setelah melihat tayangan langsung debat pilkada Surabaya, dan melihat informasi 8 lembaga survei yang memenangkan Eri Cahyadi-Armudji, Karsa percaya diri melihat hasil tersebut dan akan mengajak anak muda lainnya untuk menggunakan hak pilihnya agar tidak golput.

"Anak-anak muda sekarang ada yang apatis terhadap politik atau pilwali, mungkin tidak tertarik. Jadi, kami percaya diri melihat hasil itu banyak anak-anak muda menentukan pilihannya ke ErJi," ujar Arderio.

Sebagai wadah kreativitas anak muda Surabaya, Karsa bersama ERJ1 menggelar nobar debat publik ketiga pilwali yang mengusung tema pembangunan berkelanjutan. Kali ini, Karsa bersama ERJ1 tidak hanya menggelar nobar, namun juga mengadakan deklarasi anti money politics.

"Adanya politik uang ini juga dapat berpotensi untuk menghasilkan pemerintah yang korup di kemudian hari. Didukung dengan urgensi dari situasi ini yang dapat mengancam masa depan Kota Surabaya, maka KARSA bersama ERJ1 memutuskan untuk mendeklarasikan perlawanan terhadap politik uang menjelang Pilkada Surabaya," imbuhnya.

Komunitas ini berharap program pendidikan dan kesehatan gratis, bantuan sosial untuk warga miskin, pembangunan infrastruktur modern dan merata, serta beasiswa kuliah untuk 3.000 anak muda per tahun, serta sederet kebaikan-kebaikan lainnya terus dilakukan.