Nilai Instruktur Militer Iran Bantu Pasukan Rusia Lancarkan Serangan Drone ke Ukraina, Kemlu AS: Kami Miliki Informasi Kredibel
Ilustrasi peluncuran drone Shahed-136 milik Iran. (Twitter/@inbarspace)

Bagikan:

JAKARTA - Amerika Serikat mengatakan instruktur militer Iran telah dikirim ke Krimea, untuk membantu pasukan Rusia menggunakan drone buatan Iran untuk menyerang sasaran di Ukraina.

"Kami dapat mengkonfirmasi personel militer Rusia yang berbasis di Krimea, telah mengemudikan UAV Iran dan menggunakannya untuk melakukan serangan kinetik di seluruh Ukraina, termasuk dalam serangan terhadap Kyiv dalam beberapa hari terakhir," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam briefing harian dengan wartawan, merujuk untuk kendaraan udara tak berawak, atau drone, melansir Reuters 21 Oktober.

"Kami menilai, personel militer Iran berada di lapangan di Krimea dan membantu Rusia dalam operasi ini," sambung Price.

Dia mengatakan "kami memiliki informasi yang kredibel" tetapi dia tidak memberikan bukti.

Sementara itu, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan pada Hari Kamis, Washington akan melakukan segala cara untuk "mengekspos, menghalangi dan menghadapi" pasokan amunisi Iran ke Rusia, termasuk lebih banyak sanksi, sementara juga mempertimbangkan solusi pertahanan udara untuk Ukraina.

Terpisah, anggota Uni Eropa telah menyetujui langkah-langkah baru terhadap Iran, kata blok itu, sementara Inggris memberlakukan sanksi terhadap tokoh-tokoh senior militer dan sebuah perusahaan yang katanya terlibat dalam pasokan pesawat tak berawak Iran ke Moskow.

Rusia dan Iran juga telah terlibat dalam perang saudara selama 11 tahun di Suriah, bersama-sama mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad.

"Iran dan Rusia, mereka dapat berbohong kepada dunia, tetapi mereka tentu saja tidak dapat menyembunyikan fakta, dan faktanya adalah: Teheran sekarang terlibat langsung di lapangan," tukas Kirby, tanpa memberikan rincian.

Diketahui, Rusia merebut Krimea dari Ukraina pada 2014 dan telah menggunakan semenanjung selatan untuk melatih tentara, membuka kembali pangkalan militer era Uni Soviet sebagai bagian dari invasi tetangganya.

Tidak ada reaksi publik langsung terhadap tuduhan AS dari Teheran, tetapi telah membantah bahwa drone itu buatan Iran. Moskow juga membantah menggunakan drone Iran di Ukraina.

Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar.