Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengumumkan pengunduran diri hanya enam minggu setelah dilantik. Tak hanya menjadi perdana menteri dengan masa jabatan tersingkat, waktunya berkantor di Downing Street 10, London, kediaman resmi sekaligus kantor PM Inggris pun lebih singkat dibanding proses pemilihan yang dijalaninya.

Berbicara di luar pintu kantor Nomor 10 Downing Street, Truss menerima dia tidak dapat memenuhi janji yang dia buat ketika dia mencalonkan diri sebagai pemimpin Konservatif, karena kehilangan kepercayaan dari partainya.

"Namun saya mengakui, mengingat situasinya, saya tidak dapat menyampaikan mandat yang saya pilih oleh Partai Konservatif. Karena itu, saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja untuk memberi tahu dia, bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif," katanya, melansir Reuters 20 Oktober.

Dengan pengumuman pengunduran dirinya ini, Truss menjadi perdana menteri tersingkat dalam sejarah Inggris, hanya 45 hari menjabat. Ini mengalahkan rekor tersingkat sebelumnya, yakni George Canning pada tahun 1827. Ia menjabat selama 119 hari sebelum meninggal dunia.

Tak hanya itu, masa jabatan Truss yang hanya 45 hari juga lebih singkat dari waktu yang dihabiskannya untuk mengikuti rangkaian pemilihan Pemimpin Partai Konservatif sekaligus posisi Perdana Menteri Inggris, yang dimulai pada 13 Juli dan berakhir pada 5 September atau 55 hari.

Lizz Truss
Lizz Truss berpidato di PBB. (Wikimedia Commons/Prime Minister's Office)

Total ada 11 kandidat calon yang bersaing pada tahap awal. Selain Truss, ada Mantan Menteri Kesetaraan Kemi Badenoch, Jaksa Agung Suella Braverman, Menteri Luar Negeri Rehman Chishti, Mantan Menteri Kesehatan Jeremy Hunt, Mantan Menteri Kesehatan Sajid Javid, Menteri Perdagangan Penny Mordaunt, Menteri Transportasi Grant Shapps, Mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak, Anggota Parlemen Tom Tugendhat, Mantan Menteri Pendidikan dan Menteri Keuangan Nadhim Zahawi

Delapan orang maju ke putaran pertama pemilihan, setelah mengantongi minimal 20 nominasi dari rekan-rekan partai dalam pemilihan awal. Rishi Sunak menjadi favorit, dengan Nadhim Zahawi dan Truss menjadi pesaing ketatnya.

Ikut lolos ke putaran pertama yakini Mordaunt, Braverman, Hunt, Tugendhat, Kemi Badenoch. Sedangkan Chishti, Javid dan Shapps memutuskan untuk mengundurkan diri.

Di putaran pertama, Sunak menjadi yang terdepan dengan dukungan 88 dari 358 Anggota Parlemen, mengungguli Mordaunt di posisi ke dua (67) dan Truss di posisi ketiga (50).

Di belakang ketiganya, ada Badenoch, Braverman dan Tugendhat. Sementara, Zahawi dan Hunt tersingkir setelah gagal mendapatkan minimal 30 dukungan.

Pada putaran kedua, Sunak berada di urutan teratas dengan 101 suara, diikuti oleh Menteri Perdagangan Junior sekaligus favorit Penny Mordaunt dengan 83 suara dan Menteri Luar Negeri Liz Truss dengan 64 suara. Bakal calon lainnya, anggota parlemen Tom Tugendhat menerima 32 suara dan Kemi Badenoch menerima 49 suara. Sementara, Braverman tersingkir setelah gagal mendapatkan minimal 30 dukungan.

Putaran berikutnya, Sunak masih menjadi yang teratas (115 dukungan), diikuti Mordaunt (82), Truss (71) dan Badenoch (58). Sedangkan Tugendhat tersingkir setelah menjadi yang terendah (31). Pada putaran keempat, tiga teratas masih diduduki Sunak (118), Mordaunt (92) dan Truss (86). Badenoch yang hanya meraih 59 dukungan harus tersingkir.

parlemen inggris
Ilustrasi Parlemen Inggris. (Wikimedia Commons/UK government)

Di putaran kelima, Truss mampu mengungguli Mordaunt dalam pemilihan yang berlangsung ketat. Sunak masih menjadi yang teratas (137), diikuti Truss (113) dan Mordaunt (105). Selisih 8 suara membuat Mordaunt yang menjadi favorit tersingkir, menyisakan Truss dan Sunak untuk bersaing di 'babak final'.

Pada putaran akhir, Trus dan Sunak saling kritik program ekonomi, strategi yang banyak dinantikan warga Inggris di tengah permasalahan ekonomi yang melanda Inggris.

Setelah berminggu-minggu kontes kepemimpinan, Truss keluar sebagai pemenang dalam pemungutan suara anggota Partai Konservatif, dengan raihan 81.326 suara berbanding 60.399, mengungguli Sunak yang sempat unggul dalam jajak pendapat.

"Saya akan menyampaikan rencana berani untuk memotong pajak dan menumbuhkan ekonomi kita," kata Truss setelah hasilnya diumumkan.

"Saya akan mengatasi krisis energi, menangani tagihan energi masyarakat, tetapi juga menangani masalah jangka panjang yang kita miliki tentang pasokan energi," sambungnya.

Pada 6 September, Truss resmi diangkat sebagai PM Inggris, setelah menemui Ratu Elizabeth II di Istana Balmoral, Skotlandia, dua hari sebelum raja terlama itu meninggal dunia. Truss pun menjadi perdana menteri Konservatif keempat dalam enam tahun.

"Ratu menerima Audiensi Anggota Parlemen Elizabeth Truss yang Terhormat Hari ini dan memintanya untuk membentuk pemerintahan baru," kata Istana Buckingham dalam sebuah pernyataan ketika itu.

"Truss menerima tawaran Yang Mulia dan mencium tangan saat pengangkatannya sebagai Perdana Menteri," sambung pernyataan itu.