Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin berdialog dengan diaspora Indonesia di Singapura.  

"Kehadiran Wakil Presiden Ma’ruf Amin sangat berarti bagi teman-teman diaspora dan itu terlihat dari antusiasme yang luar biasa dari teman-teman diaspora," kata Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Antara, Selasa, 18 Oktober.

Kehadiran Ma'ruf Amin sangat istimewa untuk diaspora Indonesia di Singapura. Kunjungan terakhir pejabat tinggi Indonesia di negeri singa itu adalah Presiden Joko Widodo pada April 2019. "Jadi, sudah tiga tahun ini tidak ada pejabat tinggi," tukasnya.

Antusiasme warga sangat terasa, kata Suryo, khususnya bagi para pelaku industri usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia di Singapura. Sebagaimana diketahui, banyak warga negara Indonesia yang memiliki usaha di Singapura, salah satunya di bidang kuliner.

"Arahan yang disampaikan oleh Wakil Presiden tentunya sangat dibutuhkan, terutama karena di Singapura bukan hanya pengusaha besar yang tinggal di sini, tapi banyak UMKM Indonesia," jelasnya.

Menurutnya, sebagian besar tempat makan Indonesia di Singapura merupakan UMKM yang mempromosikan dan membawa produk-produk dari Indonesia untuk dipasarkan di Singapura.

"Dan alhamdulillah, selama ini mereka mendapat respons yang baik dari market yang ada di Singapura dan ini tentunya harus terus kita pertahankan," katanya.

Suryo berharap arahan Ma'ruf Amin kepada kelompok diaspora Indonesia di Singapura dapat memberikan suntikan semangat agar mereka lebih kompak lagi dan semakin berkontribusi dalam membangun citra baik Indonesia.

"Kami harapkan arahan dari Wakil Presiden membuat kami tetap semangat. Sekali lagi, yang kami hadapi ke depan ini tahun depan bukan tahun yang mudah dan hanya dengan sikap yang lebih inovatif, mau melakukan kolaborasi, itu akan menjadi kekuatan dari bangsa ini. Mudah-mudahan kami terus kompak dan dengan kepemimpinan Pak Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin kami semakin kompak untuk menghadapi tantangan ini," ujar Suryo Pratomo.