Bagikan:

BANDA ACEH - Penjabat Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq mengingatkan petugas Satpol Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah setempat untuk mengedepankan nilai humanis saat melakukan penertiban warga dalam aktivitas sehari-hari di daerah itu.

"Kita ingatkan Satpol PP WH ke depan tidak ada lagi cara-cara yang tidak humanis, maka harus lebih bersahabat dengan masyarakat," kata dia dilansir ANTARA, Senin, 17 Oktober.

Pernyataan itu disampaikan Bakri Siddiq perihal viralnya ke media sosial saat penertiban badut di wilayah Simpang Lima, Kota Banda Aceh yang terkesan arogan dari petugas Satpol PP di lapangan.

Terhadap persoalan tersebut, dirinya akan mencermati dan menindaklanjuti serta segera berkoordinasi dengan Satpol PP agar lebih humanis lagi kedepannya dalam melaksanakan tugas.

"Kami jadikan masukan, kita tetap harus mengedepankan humanis, sejuk dan bersahabat, kami akan koordinasi dengan Satpol PP," ujar Bakri.

Pelaksana Tugas Kepala Satpol PP dan WH Banda Aceh Muhammad Rizal mengatakan terkait dengan pengamanan badut beberapa waktu lalu yang sempat viral tersebut memang terkesan arogan dan kurang humanis jika dilihat dari video yang beredar di media sosial.

"Namun bahwa yang bersangkutan (badut, red.) tidak kita batasi kreasinya, hanya saja jangan di tempat-tempat yang telah kita batasi," katanya.

Pihaknya sudah memberikan pemahaman dan membuat pernyataan kepada yang bersangkutan bahwa tidak mengulangi lagi di tempat yang bisa mengganggu lalu lintas, seperti di lampu pengatur lalu lintas.

"Terkesan di media sosial memaksakan, padahal tidak kita paksakan, mengingat lampu sudah menuju hijau mau tidak mau kita naikkan ke mobil selanjutnya kita bina," ujar Rizal.