divclass"my-3 text-center">
divclass"row">
divclass"col-12 d-flex align-items-center justify-content-center">
">kepolisian RI. Jokowi pun mengingatkan agar Polri berhati-hati dan tidak gagah-gagahan dalam menerapkan gaya hidup.
"Saya terlalu banyak terima laporan, kembali lagi gaya hidup, urusan kecil-kecil tapi bisa mengganggu kepercayaan Polri," ujar Jokowi dalam pengarahan yang diunggah YouTube Sekretaris Presiden, Sabtu, 15 Oktober.
Jokowi mengatakan, masalah gaya hidup mewah di kalangan Polri harus menjadi perhatian serius institusi Korps Bhayangkara. Sebab kata dia, bisa mengganggu indeks kepercayaan publik terhadap Polri.
"Urusan mobil, urusan motor gede, urusan remeh temeh, sepatu apa, bajunya apa, dilihat masyarakat saat ini, itu yang kita harus ngerti dalam situasi dunia yang penuh keterbukaan dan keluhan masyarakat terhadap anggota Polri semuanya," kata Jokowi.
Jokowi menyebut saat ini 66 negara sedang berada di posisi rentan. Saat ini, kata Jokowi, 345 juta orang di 82 negara negara sudah masuk menderita kekurangan pangan akut.
Karena itu, menurutnya, seluruh jajaran kepolisian saat ini harus memiliki sense of crisis dan mengerti situasi negara saat ini.
"Ini yang semua kapolda, kapolres, pejabat utama Polri harus tahu, keadaan situasi ini harus ngerti sehingga punya sense of crisis yang sama, hati-hati dengan ini, hati-hati," tegasnya.
Jokowi lantas meminta pejabat Polri untuk mengerem agar tidak bergaya hidup mewah. Dia juga mewanti-wanti agar Polri berhati-hati untuk tidak memamerkan gaya hidupnya.
"Saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle, jangan sampai di situasi sulit ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial ekonomi, hati-hati. Saya ingatkan yang namanya polres kapolres, yang namanya kapolda, yang namanya seluruh pejabat utama, perwira tinggi, ngerem total masalah gaya hidup," ungkap Jokowi.
"Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil bagus, atau motor gede yang bagus, hati-hati. Saya ingatkan hati-hati," lanjutnya.
Jokowi menambahkan, di era saat ini Polri tidak bisa lagi menutup-nutupi masalah gaya hidup. Pasalnya, saat ini sudah terbuka karena ada media sosial.
"Masanya yang lalu-lalu sudah usai. Teknologi sekarang ini menyebabkan interaksi sosial berubah total, sosial media bisa mengabarkan bukan hanya TV, media cetak, media online, pribadi-pribadi kita bisa menjadi surat kabar, bisa jadi media yang setiap saat munculkan perilaku kita sehari-sehari kaya apa, meskipun sembunyi-sembunyi," kata Jokowi.