Bagikan:

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengukuhkan 50 anak muda Papua sebagai Duta Damai Dunia Maya.

"Hari ini kami sama-sama menyaksikan kreasi Duta Damai Dunia Maya Provinsi Papua tentunya akan menjadi generasi muda yang menginspirasi bahwa kami semua cinta damai karena damai itu sangat mulia dan indah sebagai karakter Indonesia," Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar di Sentani, Jumat 7 Oktober.

Menurut Rafli, pembentukan 50 Duta Damai Dunia Maya Provinsi Papua meliputi "blogger, desain komunikasi visual (DKV), dan informasi teknologi (IT).

Sebelum dikukuhkan, kata dia, mereka mendapat pelatihan selama empat hari dengan membuat konten berupa tulisan, meme, infografis, dan video tentang kedamaian, kebinekaan, toleransi, dan kearifan lokal.

Dengan demikian, BNPT berharap mereka mampu menyebarkan konten dan narasi perdamaian, persatuan, toleransi, dan kebinekaan sehingga dibutuhkan dukungan dari unsur pemangku kepentingan setempat dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Papua.

"Kami berharap Duta Damai Dunia Maya Papua menjadi cikal bakal kelanjutan bagaimana anak-anak muda Papua berkreasi menghasilkan konten kreatif yang bisa menginspirasi semua, memberikan pendidikan, dan pencerahan kepada kita semua betapa pentingnya perdamaian itu," beber dia dikutip dari Antara.

Dia menjelaskan keberadaan Duta Damai Dunia Maya Papua menjadi salah satu tugas BNPT berdasarkan mandat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Terkait itu BNPT banyak melakukan tugas bersifat "soft approach" atau pendekatan lunak dari hulu sampai hilir.

"Kalau merujuk UU Nomor 5 Tahun 2018 tugas BNPT tidak menangkap teroris tapi mencegah agar masyarakat Indonesia tidak menjadi teroris dan mencegah agar masyarakat tidak menjadi korban kejahatan terorisme sehingga ini harus dilakukan bersama dengan seluruh komponen bangsa dan elemen masyarakat," katanya lagi

Mantan Kapolda Papua ini menambahkan bahwa BNPT melakukan "empowering" pembangunan dengan kekuatan unsur pemerintah dan masyarakat, dengan konsep pentahelix atau multipihak, yaitu pemerintah, akademisi, masyarakat, media, dan dunia usaha dalam konteks pembangunan kesejahteraan.

"Karena kalau masyarakat sejahtera kemungkinan mereka menjadi teroris menjadi kecil," ujarnya.

Dia mengungkapkan terorisme sudah berkembang menjadi ideologi terorisme, bahkan paham dan pemikiran mereka berlandaskan ekstremisme dan keyakinan tertentu yang memiliki tujuan politik

Kemudian di Indonesia, karakter ideologi terorisme tidak setuju konstitusi negara, tidak setuju dengan ideologi negara Pancasila, bersifat transnasional, yaitu ideologi dari luar yang dibawa ke bangsa Indonesia.

Selanjutnya, kata dia, terorisme bersifat intoleran, eksklusif, tidak bisa menerima yang lain, dan ingin hidup sebagaimana apa yang dipikirkan ditambah Ideologi terorisme terkadang menggunakan narasi agama, kekerasan ekstrem yang bisa mengakibatkan korban jiwa, menghalalkan segala cara, dan antikemanusiaan.

"Yang pasti karakter mereka tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang cinta damai," katanya lagi.

Dengan begitu, kata dia, di sinilah peran Duta Damai Dunia Maya Papua untuk mengajak generasi muda dengan memproduksi konten kreatif, damai, dan memviralkan di dunia digital.

"Harapannya hal itu bisa meng-'influence' pemikiran sehingga generasi muda aktif menjadi pelaku dalam mewujudkan perdamaian dunia," ujarnya.

Ia meminta Duta Damai Dunia Maya Papua harus bergerak membangun semangat toleransi di tengah keberagaman, bergerak mengikis kekerasan antikemanusiaan karena itu musuh segala-segalanya dalam menciptakan perdamaian dan antikemanusiaan bisa melanggar hukum adat, hukum positif negara, hukum agama, dan sistem nilai luhur bangsa.

"Kami ingin membangun karakter generasi muda di mana pemerintah telah mencanangkan Indonesia Emas Tahun 2045 dengan kader pemuda yang cinta perdamaian dan siap mewujudkan perdamaian di Tanah Papua, di Indonesia, dan dunia," katanya.

Dia mengharapkan agar para Duta Damai Dunia Maya Papua berjuang untuk mewujudkan perdamaian melalui karya positif sebagai konten kreator inovatif dalam menyebarkan virus perdamaian di provinsi paling timur Indonesia itu.