JAKARTA - Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di lingkungan Pemkab Natuna, Kepulauan Riau diminta mengumpulkan satu kilo beras setiap bulan untuk dibagikan kepada warga tidak mampu dalam rangka pemulihan ekonomi masyarakat.
"Gagasan tersebut muncul setelah melihat langsung kesulitan yang dialami masyarakat Natuna, di tengah kondisi ekonomi yang sedang merosot," ungkap Bupati Natuna Wan Siswandi di Bukit Arai, Natuna, Jumat 7 Oktober dilansir dari Antara.
Menurut Wan Siswandi, selain membantu masyarakat yang sedang kesulitan, sumbangan beras yang dilakukan dengan ikhlas, akan berpahala bagi orang yang membantu.
“Saya turun ke kampung-kampung, memang betul-betul sulit masyarakat kita ini. Kita anggap ini infak, sedekah atau apa nanti namanya, kita kumpulkan semua di kantor Bupati, nanti setiap awal bulan kita salurkan kepada yang membutuhkan,” ujarnya.
Terkait teknis pengumpulan beras, menurut Wan Siswandi diserahkan kepada dinas masing-masing, setelah terkumpul, selanjutnya diserahkan ke sekretariat daerah untuk kemudian didistribusikan.
“Kalau kita bisa lakukan itu kan luar biasa, beras hanya Rp15 ribu, bisa lah itu,” ucapnya.
Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda juga menambahkan terkait hal tersebut agar seluruh ASN saat membeli beras harus menggunakan produk dalam negeri.
BACA JUGA:
“Kalau bisa beli berasnya produk beras lokal, biar menghidupkan petani lokal dan ekonomi lokal juga,” pinta Rodhial Huda.
Sementara itu, Asisten III Pemkab Natuna, Tasrif juga mengusulkan selain sumbangan beras, pegawai di lingkungan Pemkab Natuna juga melakukan infak tambahan, yakni uang sebesar Rp2.000 setiap hari Jum’at.
"Gagasan itu kita sambut baik, dengan infak dikumpulkan, itu nantinya bisa membantu masyarakat yang sangat membutuhkan, khususnya di tengah situasi mendesak dan membutuhkan pertolongan cepat," kata Wakil Bupati.