Masih Observasi, BKSDA Sebut Belasan Kambing Mati Mendadak di Solok Bukan Tabiat Harimau
Kambing yang diduga dimangsa binantang buas di Jorong Tiagan, Nagari Supayang, Solok, Sumbar, Selasa 4 Oktober. (ANTARA-HO-Polres Solok)

Bagikan:

SOLOK - Belasan hewan ternak warga di Jorong Tiagan, Nagari Supayang, Kecamatan Payung Sekaki, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar), mati mendadak. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) turun tangan cari tahu penyebabnya.

Berdasarkan penyelidikan sementara, Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono mengungkapkan ada kemungkinan kematian belasan kambing dipicu harimau. Namun, pihaknya belum bisa menyimpulkan lantaran jejak harimaunya belum ditemukan secara utuh.

"Berdasarkan foto yang beredar belum dapat dipastikan bahwa yang memangsa adalah harimau, karena biasanya harimau itu menyembunyikan mangsanya, tidak dibiarkan seperti itu, kemungkinan ada satwa liar lain yang memangsa," ujar dia saat dikonfirmasi, dikutip dari Antara, Kamis 6 Oktober.

Ardi bilang, harimau merupakan hewan yang sangat efektif dan efisien dalam berburu dan memangsa. Meski demikian, kata dia, terkait belasan kambing mati dalam satu waktu itu bukan merupakan tabiat harimau.

"Kami belum bisa menyimpulkan. Harimau ini tidak makan sekali banyak, bukan satwa yang rakus. Namun masih akan kita observasi," tuturnya.

Ia juga mengatakan, untuk memastikan peristiwa tersebut tim WRU beserta warga setempat turut bahu membahu untuk melakukan ronda selama seminggu ini.

"Kami sudah menurunkan tim WRU dari Seksi III langsung turun ke lokasi guna verifikasi dan identifikasi lapangan serta kita juga memasang kamera trap untuk mengintai," ucapnya.

Pihaknya masih menunggu data kamera perangkap dan jejak lainnya. "Seminggu ini Tim WRU Seksi III stand by bersama masyarakat," imbuhnya.

Di samping itu, tim BKSDA juga melakukan penyuluhan tentang apa saja yang dapat dilakukan oleh masyarakat atas peristiwa ini.

"Kami juga sudah melakukan penyuluhan dan arahan kepada masyarakat setempat, seperti membuat kandang ternak komunal atau kandang bersama yang anti harimau," katanya.

Ia juga mengatakan telah membunyikan lima meriam sebagai upaya penghalauan binatang buas di daerah setempat setiap malamnya.

Sebelumnya, belasan kambing milik warga Jorong Tiagan mati mendadak pada Selasa 4 Oktober. Kematian itu diduga akibat perbuatan binatang buas jenis harimau.

Roy Indra (42), seorang warga pemilik kambing tersebut mengatakan, baru mengetahui kejadian tersebut hari ini setelah sampai di kandang kambing yang berada di ladangnya sekitar pukul 14.00 WIB.

Kandang kambing tersebut berada di berada di tengah ladangnya di Jorong Tiagan. Roy mengaku, menemukan jejak kaki binatang buas jenis harimau di sepanjang jalan menuju ladang miliknya.

"Di lokasi kandang kambing juga ditemukan darah berceceran dan badan hewan kambing dirobek-robek oleh harimau serta berserakan di samping kandang," katanya.

Roy juga menemukan di samping kandang kambing itu menuju area ladang ditemukan dua ekor kambing yang telah mati dengan posisi badan terkoyak.