Bila Gempa dan Tsunami Terjadi, BMKG Nilai Padang Paling Siap Dibanding Kota Lain
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana dan Tsunami Ready Community di Padang, Jumat. (Antara/HO-Pemkot Padang)

Bagikan:

PADANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menilai Kota Padang, termasuk daerah yang paling siap menghadapi bencana gempa dan tsunami sebab persiapan terhadap mitigasi bencana terbilang cukup baik.

"Padang paling siap dibanding kota lainnya di Indonesia kalau seandainya terjadi gempa dan tsunami," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Padang, Antara, Jumat, 30 September. 

Dwikorita menghadiri Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana dan Tsunami Ready Community. Menurutnya salah satu indikator kesiapan tersebut bisa dilihat dari perhatian pemerintah daerah dan kepedulian warga terhadap gempa dan tsunami.

"Bahkan di Padang terdapat komunitas siaga tsunami (Kogami) yang telah terbentuk. Ini menandakan adanya kekompakan dan kepedulian dari warga," kata dia. Ia menyampaikan dalam menghadapi bencana, tidak serta merta diperlukan infrastruktur. Akan tetapi yang terpenting adalah manusia atau SDM yang peduli.

Ia berharap agar kesiapsiagaan personel di Padang terus terjaga setiap saat dalam menghadapi bencana.

"Jangan sampai nantinya ketika dikirim peringatan dini oleh BMKG, justru tidak cepat tanggap karena tidak ada personel yang menjaga," katanya.

Dwikorita memaparkan, berdasarkan kajian pakar gempa dan tsunami, terdapat energi yang belum keluar dari sebelah Barat wilayah Indonesia tepatnya di Siberut.

"Apabila energi ini keluar diperkirakan akan terjadi gempa besar berkekuatan Magnitudo hingga 8,9," ujarnya.

Sementara itu Wali Kota Padang Hendri Septa menyampaikan, ada dua kelurahan di Padang yang diajukan ke Intergovernmental Oceanographic Commission (IOC), Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Dunia (Unesco) untuk menjadi Komunitas Siaga Tsunami atau Tsunami Ready Community.

Dua kelurahan yang terpilih di Kota Padang itu, yakni Kelurahan Purus, Kecamatan Padang Barat, dan Kelurahan Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara.

Menurutnya Padang rawan bencana mulai dari banjir, gempa hingga tsunami, maka dari itu dua daerah tersebut diajukan untuk menjadi Tsunami Ready Community.

Ia mengatakan mengacu kepada perkiraan para pakar soal potensi gempa ia bersama organisasi perangkat daerah beserta masyarakat terus melakukan antisipasi dampak gempa dan tsunami demi menyelamatkan jutaan jiwa.

"Pada Program Tsunami Ready Community, masyarakat diposisikan sebagai subjek kesiapsiagaan, bukan lagi sebagai objek. Saya berharap dua kelurahan di Kota Padang segera mendapatkan sertifikat pengakuan sebagai Komunitas Siaga Bencana dari Unesco dan masyarakat selalu siap siaga dalam menghadapi ancaman bencana," kata dia.