JAKARTA - Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) menyebut Gubernur Papua Lukas Enembe berbohong soal kepemilikan tambang emas. Dia disebut tak punya tambang di Mamit, Tolikara seperti yang disampaikan tim kuasa hukumnya.
"Tidak ada tambang emas di Mamit, Tolikara. Klaim asal uang Lukas Enembe berasal dari tambang emas adalah hoaks," kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 30 September.
Boyamin mengatakan pihaknya telah berupaya menelusuri website milik Kementerian ESDM maupun lembaga terkait. Hasilnya, tidak ditemukan tambang emas milik Lukas seperti yang diklaim kuasa hukumnya.
"Dengan tidak adanya izin tersebut maka dapat dipastikan tidak ada penambangan secara legal, jika ada penambangan oleh pihak Lukas Enembe maka dapat dinyatakan ilegal yang melanggar UU Minerba sehingga hasilnya dapat disita oleh negara," tegasnya.
Selain itu, temuan ini juga menimbulkan pertanyaan dari mana asal uang yang digunakan Lukas untuk berjudi. Lukas diharap Boyamin menjelaskan semuanya di hadapan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"MAKI mendesak Lukas Enembe untuk segera memenuhi panggilan KPK untuk menjelaskan semua asal-usul kekayaannya sehingga perkara dugaan korupsinya menjadi terang benderang," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, kuasa hukum Gubernur Papua Lukas Enembe, Stefanus Roy Rening mengatakan kliennya memiliki banyak tambang emas termasuk Freeport. Pernyataan ini dikeluarkan langsung oleh Lukas.
"Saya tanya Gubernur (Lukas) sebelum saya ke sini, Pak Gubernur ini ada pernyataan begini, dengan senyum dia katakan, 'itu Freeport saya punya. Apa kamu ragukan lagi? Freeport itu saya punya, sebagai gubernur, saya punya itu Freeport, masa kamu ragu?'," ujar Stefanus.
BACA JUGA:
Selain itu, Lukas juga disebutnya punya tambang emas di Kabupaten Tolikara, Papua. Hanya saja, administrasi kepemilikannya memang belum selesai.
"Mari kita sama-sama temani, kita sama-sama ke Tolikara, kita lihat itu tambang," pungkasnya.