4.628 Warga Dievakuasi Pascaerupsi Gunung Ili Lewotolok
Gunung Api Ili Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (Foto: Dok BNPB)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyebut sebanyak 4.628 warga dievakuasi setelah terjadi erupsi di Gunung Api Ili Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Sebaran warga yang dievakuasi berada di pos pengungsian terbesar di Kantor Bupati lama sebanyak 3.672 jiwa, Kantor BKD PSDM 338, Tapolangu 287, Aula Ankara 148, Kelurahan Lewoleba Tengah 140, lapangan Harnus 28 dan Desa Baopana 15. 

"Saat terjadi erupsi, BPBD setempat segera melakukan evakuasi warga. Di samping itu, BPBD sedang melakukan evakuasi dari warga dari beberapa desa," kata Raditya dalam keterangannya, Senin, 30 November.

Raditya menuturkan, BPBD Provinsi NTT membantuk pos komando untuk melakukan upaya penanganan darurat. Setelah evakuasi, penanganan darurat yang dilakukan berupa penanganan para warga yang mengungsi, pelayanan kesehatan dan membantu dapur umum serta penyediaan air bersih. 

Berdasarkan kaji cepat di lapangan, kebutuhan mendesak untuk penanganan darurat berupa tenda pengungsian, penyediaan air dan sanitasi, kebutuhan bayi dan balita, masker, selimut, alas tidur dan terpal serta dukungan personel untuk pendampingan anak-anak. 

"Pemda mengupayakan penerapan protokol kesehatan dalam penanganan pengungsian. Untuk mendukung protokol kesehatan, BPBD membutuhkan alat pelindung diri seperti masker," ucap dia. 

Sebagai informasi, Gunung api Ili Lewotolok mengalami erupsi pada Minggu  29 November, pukul 09.45 waktu setempat. Tinggi kolom erupsi mencapai 4.000 meter di atas puncak. 

Berdasarkan pantauan PVMBG, teramati kolom abu kelabu tebal condong ke arah timur dan barat. Saat ini, potensi bahaya Gunung Ili Lewotolok berupa lontaran batu atau lava pijar ke segala arah, hujan abu lebat yang penyebarannya dipengaruhi arah dan kecepatan angin.

Selain itu, bahaya lain berupa longsoran material lapuk yang berada di kawah puncak ke arah tenggara maupun lahar di sungai-sungai yang berhulu dari puncak gunung, serta awan panas khususnya ke arah bukaan kawah, yang berada di sisi tenggara.