Paus Fransiskus: Keliru Kalau Berpikir ini Cuma Perang Rusia-Ukraina, ini Perang Dunia
Paus Fransiskus (Foto via Vatican News)

Bagikan:

JAKARTA - Hingga detik ini, konflik antara Rusia dan Ukraina masih berlangsung. Namun jika berpikir itu hanyalah peperangan Rusia dan Ukraina, keliru besar.

"Ada perang yang sedang berlangsung dan saya pikir itu adalah kesalahan untuk berpikir bahwa ini adalah film koboi di mana ada orang baik dan orang jahat. Juga keliru untuk berpikir bahwa ini adalah perang antara Rusia dan Ukraina dan tidak lebih. Tidak, ini adalah perang dunia," kata Paus Fransiskus dikutip dari Jesuit La Civilta Cattolica, Kamis 29 September.

Paus Fransiskus berbicara itu ketika berkunjung ke Kazakhstan, 15 September lalu. Di sana dia bertemu dengan 19 Yesuit yang bekerja di Wilayah Serikat Yesus Rusia. Paus duduk di tengah-tengah di mana kursi-kursi ditempatkan dalam lingkaran.

Untuk bisa memahami perang ini, Pope Francis bilang harus melihat jauh ke dalam. Ada banyak dinamika yang justru memeruncing konflik.

"Ada faktor internasional yang berkontribusi memprovokasi perang. Saya telah menyebutkan bahwa seorang kepala negara, pada bulan Desember tahun lalu, datang untuk memberi tahu saya bahwa dia sangat prihatin karena NATO telah 'menggonggong' di gerbang Rusia tanpa memahami bahwa Rusia adalah kekaisaran dan takut akan ketidakamanan perbatasan. Dia menyatakan ketakutan bahwa ini akan memicu perang, dan ini pecah dua bulan kemudian," beber Paus Fransiskus saat itu.

"Jadi, seseorang tidak bisa sederhana dalam menalar penyebab konflik," lanjutnya.

Paus Fransiskus memang begitu rutin berseru supaya peperangan di sana berhenti. Karena perang membuat semua orang menderita. Perang sudah melupakan kemanusiaan dan mengutamakan kepentingan.

"Saya ingat bahwa sehari setelah dimulainya perang saya pergi ke Kedutaan Besar Rusia. Itu adalah sikap yang tidak biasa; paus tidak pernah pergi ke kedutaan. Dia menerima duta besar secara pribadi hanya ketika mereka menunjukkan kredensial mereka, dan kemudian pada akhir misi mereka pada kunjungan perpisahan. Saya memberi tahu duta besar bahwa saya ingin berbicara dengan Presiden Putin, asalkan dia memberi saya jendela kecil untuk berdialog,"

"Saya juga menerima duta besar Ukraina dan berbicara dua kali dengan Presiden Zelensky di telepon. Saya mengirim Kardinal Czerny dan Krajewski ke Ukraina untuk menegaskan solidaritas paus," lanjutnya.