Bagikan:

JAKARTA - Gambar eksplisit permaisuri kerajaan Thailand, Sineenat Wongvajirapakdi dilaporkan bocor. Namun dicurigai kebocoran terjadi karena bagian dari usaha "perebutan kekuasaan" dalam keluarga kerajaan Thailand.

Mengutip Mashable, Senin, 30 November, Sineenat sebelumnya dipecat oleh Raja Thailand Maha Vajiralongkorn. Dia harus melepaskan semua gelar dan hak istimewanya hanya dalam tiga bulan setelah menerimanya. Hukuman tersebut didapat setelah Sineenat diketahui bersikap "tidak setia" dan memiliki ambisi menyamai statusnya dengan Ratu Suthida, istri keempat raja.

Namun setahun kemudian, Raja Vajiralongkorn mengembalikan semua gelar dan hak istimewanya kembali. Pihak kerajaan Thailand belum ada yang mengomentari kabar bocornya foto koleksi pribadi Sineenat.

Seorang jurnalis bernama Andrew MacGregor Marshall, yang memiliki spesialisasi dalam politik dan masalah Thailand mengaku menerima kiriman misterius berisi 1.400 gambar dari smartphone milik Sineenat. Lewat Twitter, dia menjelaskan hal ini dan kaitannya dengan situasi politik Thailand.

Marshall mengatakanfoto-foto yang dilihatnya kemungkinan besar dari album foto pribadi Sineenat. Marshall juga menjelaskan bahwa sebagian besar gambar seksual tersebut diambil sendiri oleh Sineenat. Foto tersebut diperkirakan diambil untuk dikirim ke Raja Vajiralongkorn.

Menurut Marshall, dia menerima foto-foto itu setelah Sineenat dibebaskan dari penjara wanita di Bangkok. Setelah keluar dari penjara, Sineenat kembali mendapatkan semua gelarnya dan dia pergi untuk bergabung dengan Raja Vajiralongkorn di Jerman. Marshall tidak mengungkap detail siapa yang memberikan foto-foto tersebut.

Bukan kasus baru

Marshall mengutip perebutan kekuasaan internal sebagai alasan kuat bagaimana foto-foto permaisuri bocor. Dalam utas Twitternya, Marshall menunjukkan kembalinya Sineenat ditentang keras faksi istana yang berjanji mendukung Ratu Suthida. Marshall percaya kemungkinan besar itu taktik untuk menyabotase kembalinya Sineenat sebagai permaisuri.

Hal serupa terjadi pada 1996 ketika Vajiralongkorn, yang saat itu adalah seorang pangeran, mengusir istri keduanya, Yuvathida Polpraserth. Tidak lama kemudian, foto-foto eksplisit Yuvathida dikirim ke surat kabar.

Saat itu Maha Vajiralongkorn juga menggantung poster di dinding istananya yang secara langsung menuduh Yuvathida Polpraserth melakukan perzinahan, pelecehan, dan penipuan. Yuvathida segera melarikan diri ke Inggris bersama lima anaknya.

Marshall menolak untuk mengunggah foto Sineenat yang ia terima karena itu akan menjadi "pelanggaran privasi yang tidak dapat dibenarkan dalam hal memberikan informasi baru yang signifikan dan berharga kepada publik."

Dia mengklaim niatnya hanya menyoroti perebutan kekuasaan di dalam tembok istana antara Ratu dan permaisuri.