BARITO - PLN Barito melakukan pembuatan perangkap tebing di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir PM Noor Kalimantan Selatan (Kalsel). Pembangunan trap itu untuk mencegah kawasan pembangkit energi baru terbarukan itu dilanda longsor.
"Pekerjaan pembuatan trap tebing sudah rampung pada awal September ini," kata Manager PLN Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan(UPDK) Barito Nazrul Very Andhi di Banjarmasin, Kalsel, dikutip dari Antara, Rabu 28 September.
Dia mengakui, pembangkit PLTA Ir PM Noor adalah kawasan rawan longsor karena letak lokasinya yang dikelilingi oleh tebing-tebing yang curam di Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar.
Selain pembuatan perangkap pada tebing-tebing yang rawan longsor, PLN juga melakukan penanaman rumput vetiver.
BACA JUGA:
Ia menyebut, akar vetiver bermanfaat mencegah longsor dan banjir, memperbaiki kualitas air, melindungi infrastruktur, menyerap racun, serta menyuburkan tanah.
"Rumput vetiver sejenis sereh wangi yang akarnya kuat dan kencang seperti kawat baja, mencengkeram tanah serta dapat menahan longsor," tuturnya.
Nazrul mengungkapkan, pula pembersihan vegetasi liar di kawasan waduk yang merupakan usulan dari PLN Pusertif juga rutin dilakukan karena vegetasi liar dapat menyebabkan tanah menjadi tidak keras sehingga rawan terjadi longsor.
"Semua ini dilakukan demi menjaga kawasan waduk riam kanan dan PLTA tetap aman dan terjaga sehingga proses operasi dapat berlangsung secara kontinyu tanpa kendala," jelasnya.
PLTA Ir Pangeran Muhammad Noor merupakan pembangkit energi baru terbarukan yang memanfaatkan arus air waduk riam kanan untuk menghasilkan listrik dengan daya yang mampu dihasilkan sebesar 3x10 MegaWatt.