JAKARTA - Kelompok peretas Rusia RaHDIt membocorkan informasi pribadi tentang lebih dari 1.500 karyawan Badan Intelijen Asing (SVR) Ukraina.
Dalam sebuah wawancara dengan Sputnik, sumber penegak hukum yang tidak disebutkan namanya, mengonfirmasi keaslian data yang dipublikasikan di situs web kelompok peretas Nemezida (Nemesis) pada Hari Senin, seperti dikutip 28 September.
Informasi tersebut berkaitan dengan agen SVR Ukraina yang bekerja di bawah perlindungan kedutaan di lebih dari 20 negara, termasuk AS, Prancis, Italia, Jerman, Polandia, serta Azerbaijan, Argentina, Hongaria, Yunani, Irak, Afrika Selatan, Tajikistan, dan lainnya.
Selain itu, peretas RaHDIt mengungkapkan data tentang agen SVR Ukraina yang bekerja di misi PBB, Uni Eropa hingga NATO, ditambah 40 lokasi SVR Ukraina di Ukraina, termasuk satu yang berbasis di lembaga pendidikan.
Langkah ini mengikuti langkah RaHDit sebelumnya, menerbitkan informasi tentang 2.500 petugas Direktorat Intelijen Utama (GUR) departemen militer Ukraina pada Bulan Juli.
Kelompok peretas mengatakan, data data yang dipublikasikan juga berisi informasi tentang kerabat agen GUR, serta individu yang telah menerima pembayaran dari rekening bank GUR.
RaHDit mengatakan kepada Sputnik, pihaknya tidak berencana untuk membocorkan ke publik, tentang kerabat di bawah umur petugas Ukraina.
BACA JUGA:
Para petugas GUR termasuk tersangka pecandu narkoba dan mantan penjahat yang dihukum karena perampokan, perdagangan senjata dan obat-obatan ilegal, menimbulkan luka parah pada tubuh, dan pemerkosaan, menurut para peretas.
Menariknya, kelompok RaHDit mengatakan menyerahkan data-data yang mereka retas ke lembaga penegak hukum.