SEMARANG – Puluhan warga dari komunitas ojek online (ojol), mahasiswa, organda hingga paguyuban nelayan berdiskusi langsung dengan Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi. Pertemuan yang digelar di Hotel Patra Semarang, Selasa, 27 September itu bertujuan untuk mendapat masukan dari masyarakat terkait dampak pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
"Sengaja dibuat diskusi untuk menampung berbagai aspirasi dari masyarakat sekaligus kita ingin memberikan pemahaman dan membangun kesepahaman dengan elemen masyarakat yang hadir," kata Irjen Ahmad Luthfi, dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 September.
Diskusi dengan judul ‘Dinamika dan Strategi Dalam Menghadapi Dampak Pengalihan Subsidi BBM’ itu juga dihadiri oleh sejumlah pembicara dari kementerian, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Forkompinda Jateng dan para pewarta.
Dalam kegiatan itu, Kapolda mendapat masukan dari sejumlah masyarakat, seperti komunitas ojol yang berharap ada kebijakan kenaikan tarif yang menunjang operasional mereka. Sedangkan komunitas nelayan meminta agar BBM subsidi yang dikhususkan bagi nelayan tidak bocor dan dimanfaatkan warga masyarakat lain.
BACA JUGA:
"Kita mengharap semua pihak untuk memiliki sense of crisis terhadap semua permasalahan yang terjadi dan kita bangun solusinya secara bersama-sama," ucap Ahmad Luthfi. "Kita cari solusi bersama sehingga Kamtibmas di Jateng seterusnya tetap kondusif," tambahnya
Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, masyarakat perlu mengetahui semua permasalahan yang terjadi dibalik kebijakan menaikkan harga BBM oleh pemerintah.
"Pemerintah telah menjelaskan dampak kenaikan harga minyak dunia mengakibatkan subsidi menjadi terbatas. Di sisi lain, ada kompensasi yang diberikan bagi mereka yang terdampak," kata Ganjar.
Ganjar juga mengapresiasi Polda Jateng yang mengambil tindakan tegas terhadap para penyalahguna BBM subsidi.
"Siapa yang macam-macam disikat langsung oleh Polda," tandasnya.
"Ini bukti keseriusan kita, jangan sampai subsidi untuk masyarakat bocor. Jatahnya nelayan harus sampai ke nelayan. Petani dan masyarakat lain yang berhak mendapatkan subsidi juga demikian. Jangan sampai jatah mereka diambil orang," tambahnya.