Pemprov DKI Targetkan 2 Cagar Budaya Direvitalisasi Tiap Tahun
Gubernur DKI Anies Baswedan (Foto via Facebook Anies Baswedan)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan Pemprov DKI merevitalisasi dua cagar budaya tiap tahunnya. Hal ini tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) DKI Jakarta tahun 2023-2026.

"Ke depannya, pemerintah menargetkan 2 cagar budaya yang akan direvitalisasi per tahunnya," tulis Anies dalam Pergub RPD, dikutip pada Senin, 26 September.

Contoh kegiatan revitalisasi yang sudah dilaksanakan adalah pada pemanfaatan kembali gedung eks kodim sebagai Taman Benyamin Sueb.

Dalam perencanaan ini, Anies ingin menjadikan Jakarta sebagai melting pot kebudayaan nasional. Pada tahun 2026 Pemprov DKI akan menghadirkan pusat-pusat kesenian yang merupakan perwakilan dari berbagai jenis kebudayaan yang ada di Indonesia.

Beberapa tempat yang berpotensi menjadi wadah aktivitas sekaligus pusat seni dan kebudayaan tersebut antara lain Gedung Kesenian Jakarta, Gedung Miss Tjitih, Gedung Wayang Orang Bharata, dan Gedung Budaya Condet serta Taman Benyamin Sueb.

Sehingga, revitaisasi dan aktivasi cagar budaya dilakukan sebagai upaya pendayagunaan dan apresiasi terhadap warisan budaya secara berkelanjutan.

Pada saat ini, Jakarta memiliki 256 objek cagar budaya yang terdiri dari bangunan, struktur, situs, dan kawasan; selain itu, terdapat 40 museum yang telah memiliki nomor pendaftaran nasional. Objek-objek bersejarah tersebut, menurut Anies, memiliki potensi untuk direvitalisasi melalui adaptive reuse.

"Tujuan adaptive reuse adalah penggunaan kembali ruang untuk fungsi lain selain dari yang awalnya dibangun atau dirancang untuk menumbuhkan aktivitas baru yang dapat mendukung upaya konservasi," urainya.

Lebih lanjut, Anies memandang perbaikan infrastruktur kebudayaan ini perlu dilanjutkan dengan pemberian dukungan terhadap acara atau festival yang mampu menambah daya saing Jakarta di bidang wisata, seni, budaya, dan ekonomi kreatif yang dilaksanakan sepanjang tahun.

Sementara, festival atau event harus memiliki strategi dan kreativitas untuk menarik sasaran audiens. Kreativitas merupakan hal penting dan mutlak dimiliki dalam proses pembuatan event.

"Dengan adanya unsur kreativitas dapat membuat suatu event tampil beda secara konsep maupun penyampaiannya, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima oleh masyarakat," ucapnya.