36 Kecelakaan Terjadi di Wilayah Daop 7 Madiun Sepanjang 2022, KAI: Jangan Beraktivitas di Jalur Kereta!
Ilustrasi. Seorang anak menyeberang rel kereta api di Pejompongan Jakarta. (Antara)

Bagikan:

MADIUN - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun meminta warga waspada saat menyeberangi rel kereta api. Warga diminta selalu menengok kanan-kiri waspada kecelakaan di jalur kereta.

"KAI mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat dekat jalur kereta api. Jangan berjalan, bermain ataupun beraktivitas di jalur kereta api, karena kereta api tidak bisa berhenti mendadak. Sudah cukup banyak korban, akibat kurang waspada saat berada di dekat jalur," kata Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto saat dikonfirmasi, Minggu 25 September.

Ia mengatakan, selama awal Januari 2022 hingga kini sudah kurang lebih ada 36 kejadian kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api. Pada 2021, total terdapat 46 kejadian di wilayah Daop 7 Madiun, Jawa Timur.

Menurut dia, warga harus mendahulukan laju kereta api saat hendak melintas. Warga juga harus menengok kanan-kiri memperhatikan jalur, guna mengantisipasi kejadian kecelakaan.

Pihaknya prihatin dan ikut berbela sungkawa dengan kejadian warga meninggal tertabrak kereta api di rel kereta api KM 180+8/9 Petak Jalan Ngadiluwih-Kediri, Dusun Trate, Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

Berdasarkan laporan Antara, korban diketahui bernama Dayat (52), seorang petani, warga desa setempat. Korban meninggal dunia setelah tertabrak kereta api dengan luka di sekujur tubuhnya.

Selain hari ini, sebelumnya juga terdapat mobil tertabrak kereta api di Kecamatan Ngadiluwih. Akibatnya, satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan satu orang dirawat di rumah sakit.

Pemerintah Kabupaten Kediri sebenarnya juga berupaya menggelontorkan anggaran untuk memasang palang pintu pada perlintasan sebidang kereta api yang sebelumnya tanpa palang pintu. Salah satunya di Jalan Merah Dusun Krajan, Desa Branggahan, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengungkapkan, pemasangan palang pintu di perlintasan sebidang itu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi kecelakaan di perlintasan kereta api. Terlebih lagi di perlintasan itu yang ramai arus lalu lintas-nya.

Pemasangan tersebut sesuai dengan target dapat selesai pada akhir bulan Agustus 2022. Namun, untuk perlintasan lain yang belum ada palang pintu masih dalam proses pengkajian untuk dikoordinasikan dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri Joko Suwono menambahkan, selain pemasangan palang pintu, di titik tersebut juga dibangun pos penjagaan.

Pemasangan palang pintu itu lebarnya 7 meter di pasang di dua sisi perlintasan dengan anggaran sekitar Rp191 juta. Sedangkan, untuk pos jaga anggaran yang disiapkan sekitar Rp98 juta yang bersumber dari APBD Kabupaten Kediri tahun 2022.

Joko juga mengungkapkan pihaknya telah mempersiapkan enam orang petugas penjaga palang pintu di perlintasan tersebut. Mereka direkrut dari warga sekitar dan saat ini sedang menjalani pembekalan di Jombang untuk menjalani proses magang.

"Kami akan gaji dari APBD. Mereka sedang magang di Jombang sebelum nantinya benar-benar bertugas menjaga perlintasan," ujar Joko.