Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah menyiapkan sejumlah fasilitas transportasi yang menunjang sektor pariwisata di 5 kawasan Bali baru. Pendek kata, sektor pariwisata akan menjadi satu sasaran atau upaya mendukung upaya pemulihan ekonomi Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa pada masing-masing destinasi di kawasan 5 Bali Baru akan disiapkan sistem dan fasilitas khusus untuk mengakomodir turis-turis mancanegara yang menjadi konsumen potensial. 

"Ada karakter-karakter khusus yang dimiliki di kawasan 5 Bali Baru. Pertama kita bicara mengenai Sulawesi Utara, di sana ada satu potensi wisatawan dari Asia Timur seperti Cina, Jepang, Korea," kata Menhub Budi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 28 November.

Tak hanya menyiapkan fasilitas penunjang yang dapat mengakomodir turis mancanegara. Menhub juga merencanakan akan membuat konektivitas langsung penerbangan internasional, seperti Labuan Bajo dan Yogyakarta. 

"Labuan Bajo direncanakan akan terkoneksi langsung dengan Australia. Sementara Yogyakarta, dapat menerima penerbangan langsung dari Eropa, Amerika, serta Australia," ungkapnya.

Tidak hanya transportasi udara, Kementerian Perhubungan juga akan menyiapkan moda transportasi lain seperti kapal pesiar atau cruise serta seaplane. Hal tersebut disiapkan guna mendukung pemulihan sektor pariwisata.

"Untuk cruise sudah kami siapkan. Selain di Bali, kita juga persiapkan di Tanjung Mas, Labuan Bajo, dan Manado. Sedangkan, di Danau toba kita siapkan adanya seaplane. Sehingga seaplane akan menjangkau Danau Toba, Labuan Bajo, Laut Banda, dan juga bisa Menjangkau Manado," Jelasnya.

Budi mengemukakan dalam upaya mendukung pemulihan sektor pariwisata, Kementerian Perhubungan perlu berkoordinasi dan melakukan sinergi dengan baik dengan kementerian serta lembaga teknis yang lain.

Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan dukungan Kemenkeu terhadap upaya pemulihan sektor pariwisata. Ia menyampaikan bahwa pada tahun 2021, Kemenkeu sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp15,1 triliun khusus untuk sektor pariwisata.

Dia berharap anggaran ini dapat dimanfaatkan oleh masing-masing kementerian atau lembaga (K/L) dengan melakukan sinergi yang baik antar K/L agar dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Untuk tahun 2021, khusus untuk pariwisata dianggarkan sebesar Rp15,1 triliun ada dari berbagai macam kementerian. Yang sifatnya belanja K/L adalah Rp10 triliun, belanja non K/L hampir Rp1 triliun, dan transfer dana ke desa adalah Rp4 triliun. Dengan ini kita coba terus cari sinergi yang baik, karena dengan demikian ini akan menjadi lompatan yang baik,” ujarnya