Jelang KTT ASEAN, Menhub Tinjau Kesiapan Sarana dan Prasarana Transportasi di Labuan Bajo
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.(Dok foto Kementerian Perhubungan)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek kesiapan sarana transportasi menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42, yang akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Salah satu yang ditinjau oleh Budi yaitu Bandara Komodo yang akan menjadi tempat pendaratan pesawat para delegasi dan tim official baik dari Indonesia maupun dari negara anggota dan mitra negara ASEAN.

“Kami ingin memastikan dukungan dari sektor transportasi berjalan dengan baik, sehingga turut mensukseskan penyelenggaraan KTT ASEAN di mana Indonesia dipercaya sebagai ketua pertemuan, seperti halnya event internasional G20 tahun lalu,” ucap Menhub dalam keterangan resmi, Sabtu 8 April.

Dari hasil pantauannya, Budi menjelaskan jika fasilitas di Bandara Komodo baik di sisi darat maupun sisi udara telah siap untuk melancarkan penerbangan VVIP dan komersial.

“Bandara Komodo akan menjadi titik pertemuan sementara para tamu negara yang hadir di KTT ASEAN. Kita ingin memberikan kesan yang baik kepada para tamu negara,” kata Menhub.

Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara telah melakukan upaya antisipasi dengan menyiapkan bandara alternatif terdekat dengan Bandara Komodo sebagai tempat parkir pesawat para delegasi, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bandara Lombok Praya, Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar dan Bandara El Tari di Kupang.

Sejumlah fasilitas pendukung lain juga telah disiapkan untuk mendukung kegiatan KTT ASEAN, meliputi fasilitas pemeriksaan Custom, Immigration and Quarantine (CIQ) dan fasilitas helipad untuk medical evacuation.

Menhub juga meninjau Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu yang telah beroperasi pada 2021 lalu untuk melayani bongkar muat logistik. Sebelum Pelabuhan Wae Kelambu dibangun, pelayanan kapal penumpang dan kegiatan logistik masih bercampur di pelabuhan Labuan Bajo eksisting yang saat ini menjadi Dermaga Marina.

Kemudian, pemerintah memutuskan untuk membangun Pelabuhan Multipurpose di Wae Kelambu yang berjarak kurang lebih 10 Km -12 Km dari Pelabuhan Labuan Bajo eksisting agar pariwisata di Labuan Bajo lebih maju dan kegiatan logistik lebih optimal.

Selanjutnya, Menhub meninjau Dermaga Marina yang menjadi salah satu ikon wisata di Labuan Bajo dan menjadi tempat sandar kapal-kapal yacht. Menhub juga meninjau Hotel Meruorah yang berlokasi di Kawasan Marina Terpadu Labuan Bajo. Hotel yang dikembangkan oleh PT ASDP Indonesia Ferry dan PT Pembangunan Perumahan (PP) ini akan digunakan untuk kegiatan Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) dan menjadi lokasi akomodasi bagi para delegasi.

Menjelang pelaksanaan KTT ASEAN pada 9-11 Mei mendatang, Menhub menginstruksikan jajarannya untuk terus mengintensifkan koordinasi dengan para pemangku kepentingan baik dengan Kementerian/Lembaga terkait dan juga dengan operator sarana dan prasarana transportasi.

“Kegiatan internasional seperti KTT ASEAN ini menjadi momentum yang baik, untuk meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia, serta memperkenalkan kesenian, kuliner dan destinasi wisata di Labuan Bajo, agar sama terkenalnya dengan Bali,” pungkasnya.