Data Studi Empiris Sebut Jumlah Semut di Dunia Mencapai 20 Kuadriliun
Ilustrasi semut. (Wikimedia Commons/Alexander Wild)

Bagikan:

JAKARTA - Pernah terlintas di benak Anda, berapa jumlah semut di seluruh dunia saat ini? Penelitian terbaru menyebut, jumlah semut saat ini diperkirakan sebanyak 20 kuadriliun.

Biomassa dari 20.000.000.000.000.000 semut individu itu akan memiliki berat sekitar 12 megaton, lebih banyak daripada gabungan semua burung dan mamalia liar di dunia.

Para peneliti di School of Biological Sciences di University of Hong Kong berada di balik proyek penghitungan besar-besaran, yang fokus utamanya adalah memahami peran semut di planet ini dan proses alami berbagai ekosistem.

"Keberadaan semut yang mencengangkan telah mendorong banyak naturalis untuk merenungkan jumlah pasti mereka di Bumi, tetapi perkiraan yang diturunkan secara sistematis dan empiris masih kurang,” tulis para peneliti dalam penelitian mereka, yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, melansir The National News 22 September.

"Mengintegrasikan data dari semua benua dan bioma utama, kami memperkirakan secara konservatif 20 × 1015 (20 kuadriliun) semut di Bumi, dengan total biomassa 12 megaton karbon kering," ungkapnya.

Sementara itu, Sabine S Nooten, seorang ahli ekologi serangga yang merupakan co-author penelitian ini, mengatakan kepada CNN: "Kami hampir tidak memiliki harapan karena angka-angka yang beredar sebelumnya dalam literatur ilmiah pada dasarnya adalah tebakan yang berpendidikan, dan mereka memiliki sedikit data empiris untuk bekerja."

"Dan, jadi, ini adalah hal baru dari penelitian kami karena kami mensintesis data dari banyak studi empiris," sebutnya.

Dengan mengintegrasikan data dari sekitar 500 penelitian berbeda, di mana para ilmuwan sering menghitung semua semut dalam komunitas yang mereka pelajari, tim peneliti dapat membuat perkiraannya, yang mereka tekankan sebagai 'konservatif'.

Diketahui, semut adalah insinyur ekosistem yang penting, memindahkan kotoran, mendistribusikan benih, dan mendaur ulang bahan organik. Mereka juga dapat ditemukan hampir di mana-mana di planet ini, kecuali Arktik dan Antartika.