Bagikan:

MAGELANG - Pemerintah Kota Magelang menggelar kompetisi roket terkendali tingkat SMP untuk mengembangkan budaya ilmu pengetahuan bagi generasi muda.

Kompetisi Roket Terkendali tingkat SMP se-Kota Magelang ini rencananya digelar di Lapangan Moch Soebroto Kota Magelang, Jawa Tengah, pada 29 September mendatang.

"Kita ingin mengenalkan lebih dalam bidang sains dan teknologi sebagai upaya membangkitkan minat dan bakat generasi muda dalam bidang kedirgantaraan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Magelang, Handini Rahayu, dalam keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Jumat 23 September.

Ia menjelaskan, pentingnya menumbuhkembangkan budaya iptek bagi masyarakat, khususnya minat generasi muda, terhadap bidang sains melalui imajinasi, percobaan, dan permainan dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia (SDM), termasuk di antaranya lewat kompetisi itu.

Ia mengharapkan kompetisi itu menjadi ajang memberikan apresiasi pelajar terhadap iptek, melalui suatu pembelajaran sains yang menyenangkan, mendukung kurikulum pendidikan sekolah khususnya bidang sains.

Selain itu, kata dia, untuk membangkitkan rasa percaya diri, daya saing, dan nasionalisme kepada generasi muda.

Rangkaian kompetisi diawali dengan lokakarya diikuti 100 peserta, meliputi 24 tim, di Aula Adipura, Kompleks Kantor Pemkot Magelang, Kamis 22 September.

Setiap tim terdiri atas tiga siswa dan satu pembimbing sekolah, serta satu pembimbing roket terkendali dari IST Akprind Yogyakarta. Peserta berasal dari SMP dan MTs, baik negeri maupun swasta, di Kota Magelang.

"Diawali dari 'workshop' (lokakarya) ini, ada transfer pengetahuan dilakukan oleh dosen dan mahasiswa IST Akprind Yogyakarta melalui pembimbingan di setiap sekolah yang ada di Kota Magelang," kata Handini.

Setelah lokakarya dilakukan uji coba peluncuran 10 roket terkendali di lapangan belakang Kantor Pemkot Magelang.

Dia menyebutkan, bagi yang berhasil dalam kompetisi tersebut akan mendapatkan penghargaan berupa piagam dan hadiah dengan total Rp13 juta.

Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengemukakan kompetisi iptek memang harus dibudayakan untuk merangsang keingintahuan dan semangat masyarakat, khususnya generasi muda, berinovasi.

Dia berharap, lokakarya ni menghasilkan inovasi yang memiliki nilai.

Selain itu, ia meminta peserta mengikuti kegiatan tersebut dengan kompetitif dan menyenangkan.

Ia juga mencontohkan tentang inovasi terkait dengan roket terkendali yang tidak sekadar roket air namun ada kontrol dan pengukuran.

"Roket ini ternyata bisa untuk mengetahui cuaca. Ini adalah jalan pintu masuk bagi anak-anak, yang ke depan bisa dikembangkan lebih tinggi lagi teknologinya," ujar Aziz.