270 KK di Bengkulu Terisolir Akibat Longsor di Rel Molek, BPBD Masih Menunggu Laporan Kejadian
Masyarakat Desa Lebong Tandai saat membangun jalan alternatif. ANTARA/HO 

Bagikan:

BENGKULU - Sebanyak 270 kepala keluarga terisolir akibat longsor yang terjadi di rel Motor Lori Ekspres (Molek) yang merupakan moda transportasi umum di Desa Lebong Tandai Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu.

Kepala Desa Lebong Tandai Supriadi mengatakan, rel Molek juga merupakan salah satu akses masyarakat Dusun Satu, Desa Lebong Tandai untuk mengangkut kebutuhan logistik.

"Longsor terjadi sore kemarin akibat hujan deras yang melanda wilayah Desa Lebong Tandai dan sekitarnya," kata Supriadi saat dikonfirmasi, Antara, Kamis, 22 September. 

Terjadinya longsor tersebut akibat hujan yang terjadi sejak beberapa hari terakhir sehingga kondisi tanah licin dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan. Longsor terjari pada Rabu petang kemarin. Beruntung, tidak ada Molek yang melintas sehingga tidak ada korban jiwa.

Saat ini, beberapa masyarakat setempat bergotong royong untuk membersihkan material longsor secara swadaya.

"Kalau hujan jembatan kayu yang ada di jalan TMMD yang menjadi akses mobil juga terputus dan warga juga secara swadaya memperbaiki," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Utara Eka Hendri menyebutkan saat ini pihaknya masih menunggu laporan atas kejadian tersebut.

"Sampai saat ini kita masih menunggu laporan camat setempat terkait longsor yang terjadi di Desa Lebong Tandai," sebutnya.