Profil Heru Budi Hartono Terbaru: Anak Buah Jokowi yang Potensi Tempati Posisi Anies Baswedan
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono. (Antara)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Masyarakat tengah menyoroti profil Heru Budi Hartono karena namanya digadang-gadang menjadi pengganti Anies Baswedan yang lepas jabatan dari Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober nanti.

Sorotan tersebut muncul setelah nama pria yang menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) tersebut muncul dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta pada Selasa, 13 September 2022 lalu.

Selain itu, popularitas Heru Budi Hartono dinilai melebihi dua kandidat pengganti Anies Baswedan lainnya yakni Sekeretaris Daerah DKI Marullah Matali, dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar. Lalu, siapa Heru sebenarnya?

Profil Heru Budi Hartono

Heru Budi Hartono adalah pria asal Medan Sumatera Utara yang lahir pada 13 Desember 1965. Ayah dan ibunya bernama R. Moelyoto dan Suhartiyah. Heru saat ini menikah dengan dengan Mirdiyanti, wanita yang sempat menjadi Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Administrasi Jakarta Utara tahun 2014.

Meski ia lahir di Sumatera Utara namun sebagian besar hidupnya berada di Jakarta. Bahkan ia mengenyam bangku pendidikan Sekolah Dasar di SDN 8 Jakarta Pusat. Sedangkan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertamanya di SMP PSKD I Jakarta Pusat (1997-1981).

Heru berhasil meraih gelar Sarjana Strata-1 (1984-1990) dan Strata-2 (1995-1998) di Universitas Krisna Dwipayana di Jakarta.

Heru memang bukan orang baru di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Ia mengawali karirnya sejak 1993 dengan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan posisi staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara. Setelah itu ia naik jabatan menjadi Kepala Subbagian Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara (1995).

Sejumlah jabatan penting juga pernah diduduki oleh Heru Budi. Misalnya pada tahun 2014, Jokowi yang kala itu menjadi Gubernur DKI Jakarta menunjuknya menjadi Walikota Jakarta Utara. Dikutip dari utara.jakarta.go.id, penjunjukannya tersebut dilakukan atas dasar pengetahuan Heru atas Jakarta Utara dinilai mumpuni.

Heru menjabat sebagai Walikota Jakarta Utara hingga 2 Januari 2015. Setelah itu ia diangkat menjadi Kepala BPKAD DKI.

Tidak hanya dekat dengan Jokowi, Heru juga sempat dekat dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta lainnya yakni Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Di masa Ahok menjabat sebagai gubernur, Heru menempati posisi Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta tahun 2015-2017.

Tak sampai situ, ia juga sempat didapuk menjadi wakil Ahok di Pilkada Jakarta 2017 lalu untuk maju sebagai calon jalur independen. Namun niatan tersebut gagal terlaksana setelah Ahok memutuskan maju lewat jalur Parpol.

Tanggapan Heru Budi Hartanto

Terkait pengajuan dirinya sebagai pengganti Anies Baswedan, Heru Budi Hartono belum mau banyak berkomentar. Pasalnya namanya baru sebatas usulan DPRD DKI yang masih harus bersaing dengan kandidat lainnya.

"Masih ada proses lagi. Masih jauh kan masih diproses di Kemendagri," kata Heru kepada wartawan, Rabu, 14 September.

Nama Heru sendiri didapat dari hasil rapat pimpinan gabungan (rapimgab) sembilan fraksi DPRD DKI. Dalam rapat, tiap fraksi memilih tiga nama, sehingga total terdapat 27 suara yang kemudian dihimpun untuk menjaring calon Pj Gubernur DKI Jakarta.

Hasil rapat berhasil menjaring empat nama, salah satunya adalah Heru yang kala itu mendapat 9 suara. Sedangkan Marullah mendapat 9 suara, Bahtiar mendapat 6 suara, dan Juri yang hanya mendapat 3 suara dinyatakan gugur untuk diajukan ke ke Kemendagri.

 Selain terkait profil Heru Budi Hartono, dapatkan informasi menarik lainnya dengan mengunjungi VOI.ID.