Hemat Energi untuk Musim Dingin, Lampu Menara Eiffel hingga Gedung Publik di Paris Dipadamkan Lebih Awal
Ilustrasi Menara Eiffel di malam hari. (Wikimedia Commons/JeyHan)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Paris, Prancis menyebut kota itu akan mematikan lampu Menara Eiffel satu jam lebih awal dari biasanya, menurunkan suhu air di kolam renang kota dan menunda pemanasan gedung-gedung publik untuk menghemat energi musim dingin ini.

Langkah-langkah tersebut ditujukan untuk memenuhi tujuan Presiden Emmanuel Macron agar industri, rumah tangga dan otoritas kota mengurangi konsumsi energi mereka sebesar 10 persen sebagai tanggapan atas pemotongan pasokan gas Rusia dan kenaikan harga energi.

Di seluruh Eropa, negara-negara mencari cara untuk mengurangi konsumsi energi dan mengisi cadangan gas mereka, sebagai persiapan untuk kemungkinan penghentian total.

Prancis tidak terkena krisis gas Rusia seperti beberapa negara tetangga, tetapi rekor jumlah pemadaman reaktor nuklir telah memaksa Prancis untuk mengimpor listrik ketika, biasanya akan menjadi eksportir, memperburuk tekanan pada pasar listrik.

"Prancis akan selalu menjadi Kota Cahaya", kata Wali Kota Anne Hidalgo, melansir Reuters 14 September.

Diketahui, Menara Eiffel saat ini diterangi hingga pukul 1 pagi oleh sistem pencahayaan yang membuatnya bersinar keemasan.

Di bagian atas setiap jam saat menyala, itu berkelap-kelip berkat 20.000 bohlam yang berkedip. Memadamkan lampu monumen pada pukul 23:45. berarti pengurangan 4 persen dalam konsumsi dayanya.

Hidalgo mengatakan, mulai 23 September penerangan di gedung-gedung publik Paris akan dimatikan pada pukul 10 malam. Sedangkan suhu air di kolam akan diturunkan menjadi 25 Celcius dari 26 Celcius. Pemanasan di gedung umum akan diturunkan ke 18 Celcius.

Sementara, tagihan energi ibu kota Prancis ini akan mencapai 90 juta euro tahun ini, 35 juta lebih banyak dari biasanya, bahkan dengan kontrak listrik dan gas jangka panjang yang melindungi otoritas dari kenaikan biaya terburuk.