Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Azwar Anas mengatakan ada formasi khusus bagi perekrutan aparatur sipil negara (ASN) di Papua. Nantinya, kuota terbanyak akan diberikan kepada putra daerah.

Azwar mengatakan langkah ini merupakan hasil dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menyebut presiden menaruh perhatian besar pada Bumi Cendrawasih tersebut.

"Formasi khusus untuk di Papua dan sesuai arahan presiden, Papua perlu mendapatkan perhatian," kata Azwar dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 16 September.

Azwar mengatakan kuota bagi warga Papua mencapai 80 persen dari total kebutuhan. Langkah ini dilakukan untuk mencegah kekosongan jika sewaktu-waktu terjadi perpindahan.

"Tahun ini kami membuat kebijakan untuk ASN di Papua, 80 persen diisi orang Papua, 20 persen dari luar. Karena kalau banyak diisi dari luar nanti pindah lagi, Papuanya kosong," tegasnya.

Azwar memastikan pemerintah memberi perhatian bagi guru honorer dan tenaga kesehatan. Dia mengatakan lebih dari sejuta honorer dan tenaga kesehatan diangkat pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) pada 2022.

"Sebenarnya yang menjadi prioritas sesuai program presiden, pendidikan dan kesehatan akan kami tuntaskan PPPK-nya. Tahun ini total pengangkatan 1.086.000. Sebanyak 983 ribu di antaranya di daerah," ungkap mantan Bupati Banyuwangi itu.

Azwar juga menyoroti pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang menjanjikan Menurut mengangkat guru honorer saat jadi pemimpin Indonesia. Kata dia, pemerintahan Presiden Jokowi sebenarnya sudah melakukannya.

Apalagi, pengangkatan tersebut menjadi amanat konstitusi. Namun, ada proses yang harus dilalui sebelum pengangkatan dilakukan.

"Ini ada undang-undang lima tahun lalu (yang disahkan, red), lima tahun lalu ada UU bahwa untuk meningkatkan ASN yang profesional dan baik, itu harus ditata. Kalau enggak, nanti ASN kita honorer semua, padahal ada fresh graduate yang sekarang lulus kurang lebih 300 ribu perlu ditampung," pungkasnya.