Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, para Pekerja Migran Indonesia (PMI) rentan terpapar terorisme.

"Selalu waspada dari pengaruh ideologi terorisme," kata Komjen Boy Rafli Amar saat bertemu dengan 13.886 WNI di San Fransisco, Amerika Serikat, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu 14 September.

Menurut Boy Rafli, PMI rentan terpapar terorisme karena mereka minim pengetahuan terkait bahaya radikal terorisme. Terbukti di sejumlah tempat seperti di Singapura dan Hong Kong ada pekerja migran yang terpapar terorisme.

"Mereka juga ada yang terlibat dalam perencanaan bom bunuh diri," ungkap Boy Rafli dilansir dari Antara.

Rentan-nya pekerja migran juga disebabkan adanya Foreign Terrorist Fighters (FTF) Indonesia termasuk di zona konflik Irak dan Siria. Kelompok tersebut menyebarkan paham terorisme melalui berbagai cara seperti lewat media sosial.

Kelompok teroris ini kerap menggunakan narasi agama sebagai landasan untuk bersikap intoleran, eksklusif bahkan melakukan kekerasan.

Dengan jumlah data tentang keterlibatan PMI dalam terorisme di luar negeri, Boy mengimbau agar 13.886 orang WNI yang berada di wilayah kerja KJRI San Francisco lebih waspada.

"Hindari segala bentuk ancaman radikal terorisme dan pendanaan terorisme," ucap dia.

Kunjungan kerja BNPT RI ke KJRI San Francisco menjadi salah satu agenda kerja di Amerika Serikat. Sebelumnya, Boy Rafli memimpin delegasi Indonesia dalam kegiatan The First United Nations Global Congress of Victims of Terrorism di Markas Besar PBB New York pada 8-9 September 2022.