Demokrat Bahas Rencana Koalisi dengan PKS dan NasDem Saat Rapimnas 15-16 September
Pertemuan Ketum Demokrat AHY dan Ketum NasDem Surya Paloh pada Kamis 23 Juni. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Partai Demokrat akan membahas rencana koalisi parpol dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat 2022. Rapimnas itu akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Kamis-Jumat, 15-16 September 2022.

Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY beserta jajaran petinggi partai akan mendengarkan masukan-masukan dan mendalami aspirasi yang disampaikan 3.000 pimpinan Partai Demokrat dari seluruh Indonesia.

“Para pimpinan Partai Demokrat dari seluruh Indonesia selama ini telah bertemu dan menyerap aspirasi langsung rakyat dari 34 provinsi, 514 kabupaten/kotamadya, dan 83 ribu desa dan kelurahan. Masukan-masukan ini tentunya sangat berharga dan diperlukan oleh Partai Demokrat dalam menentukan langkah ke depannya menuju Pilpres dan Pileg 2024,” ujar Jubir DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, dalam keterangannya, Rabu, 14 September.

Menurut Herzaky, Demokrat dalam menjalin koalisi dan menentukan calon presiden dan calon wakil presiden harus mempertimbangkannya secara mendalam dan komprehensif.

“Berbicara mengenai Pilpres 2024, berarti berbicara mengenai nasib bangsa dan negara ini minimal lima tahun ke depan. Berbicara mengenai nasib 270 jutaan rakyat Indonesia,” katanya.

Herzaky mengatakan ambang batas pencalonan presiden adalah 20 persen. Sementara Demokrat baru memiliki 9.36 persen kursi parlemen, sehingga membuat harus berkoalisi dengan parpol-parpol parlemen lainnya.

“Apakah dalam rapimnas ini akan ada keinginan untuk berkoalisi dengan parpol mana saja, termasuk dengan NasDem dan PKS yang selama ini sering disebut-sebut, sangat mungkin untuk dibahas dan direkomendasikan seperti apa jalan yang akan ditempuh oleh Partai Demokrat,” kata dia.

Terkait nama capres dan cawapres yang mengerucut untuk diusung Partai Demokrat, Herzaky menyebut hal itu tergantung dari masukan-masukan dan rekomendasi dari para pimpinan Partai Demokrat peserta rapimnas.

Suara dan harapan konstituen Partai Demokrat dari seluruh pelosok Indonesia tentunya bakal menjadi salah satu pertimbangan utama dalam menentukan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung oleh Partai Demokrat,” kata Herzaky.