Banjir dan Longsor Terjadi Bersamaan di Desa Karyamukti Cianjur, 3 Rumah Rusak Berat Tidak Ada Korban Jiwa
Satu dari tiga rumah warga rusak di Kampung Gunung Padang, Desa Karyamukti, Campaka, Cianjur, Jawa Barat, rusak berat akibat longsor dan banjir, Senin (12/9/2022).(ANTARA/Ahmad Fikri). 

Bagikan:

CIANJUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, mencatat tiga rumah rusak berat dan puluhan lainnya terancam akibat banjir dan longsor yang melanda Desa Karyamukti, kabupaten setempat.

Sekretaris BPBD Cianjur Rudi Wibowo mengatakan, banjir dan longsor melanda Kampung Gunung Padang, Desa Karyamukti, saat hujan deras melanda sebagian besar wilayah Cianjur sejak siang hingga Senin petang. Warga diimbau waspada dan segera mengungsi.

"Relawan yang disiagakan langsung melakukan evakuasi warga ke sejumlah titik yang dinilai aman dari jangkauan banjir dan longsor yang terjadi nyaris bersamaan. Banjir setinggi 20 centimeter menggenangi sekitar 11 rumah yang pemiliknya sudah lebih dahulu diungsikan," katanya di Cianjur, Antara, Senin, 12 September. 

Sedangkan tiga rumah yang rusak berat sebelumnya sudah ditinggalkan pemilik untuk mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang jauh dari jangkauan banjir dan longsor, sehingga tidak ada korban jiwa atau luka dalam kejadian itu.

Pihaknya menyiagakan puluhan relawan dibantu aparat TNI/Polri guna membantu warga untuk menyelamatkan barang berharga yang ada di dalam rumah. Namun, hanya sebagian kecil yang mengungsi untuk sementara, karena rumah mereka rusak berat dihantam longsor, tercatat 6 jiwa mengungsi ke rumah saudaranya.

"Kami mengimbau agar warga waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadi bencana susulan, terlebih menjelang malam karena curah hujan sejak satu pekan terakhir masih tinggi saat sore hingga tengah malam," katanya.

Koordinator lapangan PMI Cianjur Deni S mengatakan pihaknya masih melakukan pengawasan dan pendataan di lokasi bencana yang menimpa belasan rumah warga di Kampung Gunung Padang. Tiga rumah rusak berat dan tidak dapat dihuni untuk sementara dan belasan lainnya terancam.

"Kami tetap mendampingi dan membantu warga membersihkan rumahnya yang kemasukan air dan lumpur. Untuk malam ini, kami siagakan lima orang relawan untuk penanganan cepat ketika terjadi bencana alam susulan," katanya.