Bagikan:

JAKARTA - PT Jakarta Propertido menepis kabar mengenai Formula E Jakarta yang diambil alih oleh Singapura karena polemik yang terus muncul sejak sebelum penyelenggaraan sampai balapan selesai digelar.

VP Corporate Secretary PT Jakpro Syachrial Syarif menyebut gelaran Formula E di Jakarta justru diakui sebagai yang paling sukses oleh pemegang lisensi Formula E, yakni Formula E Operation (FEO).

"Pada intinya, perhelatan Formula E di Jakarta mendapat pengakuan FEO sebagai yang paling sukses sepanjang musim dan mendapatkan perhatian dunia," kata Syachrial kepada wartawan, Minggu, 11 September.

Syachrial menuturkan, ajang balap mobil listrik yang bakal digelar tahun 2023 dan 2024 nanti pun sudah pasti digelar karena kontrak antara Jakpro selaku penyelenggara dan FEO telah ditandatangani.

Bahkan, lanjut dia, Jakpro akan memaksimalkan penyelenggaraan Formula E di tahun berikutnya. Mengingat, Pemprov DKI menginginkan Formula E bisa mendulang pendapatan daerah dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Meskipun, diketahui saat itu Anies Baswedan tak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI.

"Perhelatan 2 tahun ke depan yang sudah ada kontraknya akan kami maksimalkan sehingga manfaat berlipat dari perhelatan Formula E dapat dirasakan oleh masyarakat serta berkontribusi dalam peningkatan pendapatan daerah," ucap Syachrial.

"Untuk itu, diperlukan dukungan seluruh pihak demi kesuksesan penyelenggaraan Formula E di Jakarta," lanjutnya.

Sebelumnya, mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter Gontha, lewat akun Twitter @PeterGontha menyatakan Singapura akan mengambil alih Formula E dari Jakarta. Hal ini ia ketahui dari media internasional.

Peter Gontha mengatakan, pengambilalihan gelaran Formula E disebabkan polemik mengenai Formula E yang terus-menerus terjadi.

"Info A1 media international: SINGAPORE akan mengambil alih perhelatan balapan mobil FORMULA-E. Dan menandatangani perjanjian 10 tahun dengan FEO gara gara Indonesia ribut mengenai FORMULA E bulan lalu. Marilah kita ribut terus agar semua dilakukan di Singapore aja!" kata Peter Gontha pada akun Twitternya, Rabu, 7 September.