MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman mendorong Universitas Hasanuddin menjadi pusat riset energi terbarukan di Indonesia.
Andi Sudirman Sulaiman mengatakan dorongan ini berdasarkan potensi yang dimiliki Unhas dengan kondisi Sulsel, misalnya ketersediaan energi terbarukan dan potensinya yang belum digarap.
“Karena kita melihat, kita ini over suplai listrik sebenarnya sehingga peluang besar untuk Unhas. Karena waktu saya kuliah di sini, sudah ada laboratorium kecil untuk energi terbarukan di fakultas teknik,” katanya saat sambutan Upacara Ke-66 Tahun Unhas di Baruga Andi Pangerang Pettarani, Makassar dilansir ANTARA, Sabtu, 10 September.
Ia menyebutkan over suplai ini perlu untuk dimanfaatkan termasuk untuk dijual. Over suplainya bahkan mencapai 500 megawatt. Pembangkit listrik tenaga angin (bayu) terdapat di Sidrap, hydro power bahkan akan lagi dibangun beberapa pembangkit listrik lainnya.
BACA JUGA:
Di sisi lain, luasan lahan untuk pengelolaan nikel di tiga provinsi yakni Sulsel, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara mencapai 118.000 hektare. Nikel sendiri merupakan bahan baku untuk pembuatan baterai.
“Itu adalah potensi besar untuk jadi baterai. Karena kita sudah ada listriknya, tinggal penampungannya,” ujarnya.
Untuk itu, maka peran Unhas untuk melakukan riset pada sumber-sumber energi terbarukan yang didukung Pemprov.
“Kami datang, orang-orang kampus mendukung kami baik dari negeri dan swasta untuk melihat bagaimana kita memanfaatkan potensi, bagaimana kita mengembangkan elektrifikasi tentang baterai, bagaimana terkait green ekonomi, dengan berkesinambungan dan berkelanjutan,” harapnya.
Sejauh ini, lanjut dia, Sulsel satu-satunya provinsi di Indonesia yang dapat memenuhi energinya dari energi terbarukan sebesar 20 persen.
“Dengan semangat baru Bapak Rektor, punya visi misi ke depan bagaimana Pemprov di bawah kendali kami adalah dimanfaatkan dengan sebesar-besarnya,” jelasnya.