Bagikan:

JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan program Rumah DP Rp0 menyasar pada warga yang memiliki gaji di atas upah minimum provinsi (UMP) Jakarta, yakni Rp4,6 juta. Sehingga, warga berpenghasilan di bawah UMP tidak bisa memiliki hunian ini.

Hal ini disampaikan Anies dalam peresmian pembangunan 1.348 unit Rumah DP Rp0 bernama Menara Kanaya Nuansa Cilangkap yang berlokasi di Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur.

"Perlu kami garis bawahi di sini bahwa ini adalah menyasar kelompok masyarakat yang berpenghasilan di atas UMP, UMP-nya Rp4,6 juta sampai berpenghasilan Rp14,8 juta," kata Anies, Kamis, 8 September.

Dalam program Rumah DP Rp0, memang ada batas maksimal penghasilan warga yang bisa mengajukan kepemilikan hunian, yakni sampai Rp14,8 juta.

Namun, masih ada proses skrining yang dilalui oleh perbankan untuk menilai kesanggupan pendaftar dalam mencicil unit Rumah DP Rp0 setiap bulannya.

Karenanya Anies menganggap warga yang berpenghasilan di bawah UMP masih sanggup membayar cicilan, mengingat tidak ada beban biaya di muka atau down payment (DP) untuk memiliki hunian ini.

Sementara, masyarakat yang penghasilannya di bawah UMP dipersilakan untuk menghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) milik Pemprov DKI.

"Bagi mereka yang (memiliki penghasilan) di bawah UMP, mereka jelas tidak bisa bayar kredit. Karena itu, disiapkan pola rusunawa," tutur Anies.

"Dengan seperti ini, maka di DKI, pemerintahnya tidak hanya memikirkan satu kelompok, tapi seluruhnya disiapkan instrumen sesuai dengan kebutuhan masing-masing," lanjut dia.

Sebagai informasi, pada hari ini Anies meresmikan pembangunan 1.348 unit Rumah DP Rp0 di Cilangkap. Sementara, unit Rumah DP Rp0 yang telah terbangun sebelumnya di tiga lokasi sudah mencapai 965 unit, yakni 780 unit di Pondok Kelapa, 38 unit di Bandar Kemayoran, dan 149 unit di Sentraland Cengkareng.