BOGOR - Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. memulai pertemuan bilateral dengan membicarakan berbagai isu, bersama dengan delegasi dari masing-masing negara, di Istana Bogor, Jawa Barat.
"Yang Mulia Presiden Ferdinand Marcos dan delegasi Filipina, sekali lagi, selamat datang di Indonesia. Suatu kehormatan menerima kunjungan luar negeri yang pertama Yang Mulia. Ini menegaskan hubungan bilateral kedua negara di bawah kepemimpinan yang mulia," kata Jokowi saat menyampaikan kata pengantar dilansir ANTARA, Senin, 5 September.
Jokowi dan Iriana menerima kunjungan kenegaraan Ferdinand Romualdez Marcos Jr. dan Louise Araneta-Marcos di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan perdana Ferdinand Marcos Jr ke luar Filipina sejak menjabat sebagai Presiden Filipina pada Juni 2022.
"Saya percaya hubungan kedua negara, Indonesia dan Filipina, akan semakin erat; dan saya ingin menyampaikan juga duka cita atas wafatnya mantan Presiden Filipina ke-12 Yang Mulia Bapak Fidel Ramos bulan Juli lalu," sambung Jokowi.
Sebelum memulai pertemuan bilateral bersama masing-masing delegasi, Jokowi dan Ferdinand telah melakukan pertemuan empat mata di beranda belakang Istana Bogor selama sekitar 40 menit.
"Melanjutkan pertemuan empat mata tadi, saya ingin membahas kerja sama bilateral dan kawasan," kata Jokowi.
BACA JUGA:
Sementara itu, Ferdinand Marcos Jr. mengatakan dia secara khusus memilih Jakarta sebagai negara pertama kunjungannya sebagai Presiden Filipina karena banyak hal.
"Dari berbagai alasan tersebut, salah satunya kita tidak hanya dekat secara lokasi dan geopolitik, tapi kita juga dekat dari sisi kultur, etnis, dan saya yakin kedua negara akan punya hubungan kemitraan yang kuat," kata Ferdinand.
Dia berharap Indonesia dan Filipina dapat menjadi mitra di kawasan, termasuk meningkatkan upaya menjaga stabilitas politik.
"Ini adalah kali pertama saya datang ke Jakarta dan saya merasa seperti ada di rumah. Ini karena sambutan Presiden Jokowi sangat hangat dan kami merasakan keinginan Indonesia punya kerja sama yang erat dengan Filipina serta mempererat hubungan kita yang terjalin selama 75 tahun," ujar Ferdinand Marcos Jr.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Kemudian Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Duta Besar Indonesia untuk Filipina Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo, serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu Abdul Kadir Jailani.