Jangan <i>Cuap-cuap </i> Saja, Gerindra Minta Andi Arief Demokrat Tunjuk Hidung Pihak yang Jegal Anies Baswedan Maju Pilpres
Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman/ Instagram

Bagikan:

JAKARTA - Isu yang dihembuskan Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief soal adanya upaya menjegal koalisi yang mau mencapreskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disorot berbagai pihak. 

Salah satunya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman. Habiburokhman lantas meminta Andi Arief untuk mengungkapkan secara jelas mengenai isu ini agar tidak menimbulkan spekulasi liar.

"Pak Andi Arief baiknya jelaskan isu itu, dengan cara apa orang akan menggagalkan pencapresan Anies. Kalau parpol tidak mencalonkan ya itu hak masing-masing, tidak bisa disebut menggagalkan," ujar Habiburokhman dalam keterangan tertulis, Senin, 29 Agustus. 

Anggota Komisi III DPR itu lalu menjelaskan aturan soal ambang batas pencapresan atau Presidential Threshold 20 persen untuk Pilpres 2024. Menurut Habiburokhman, aturan yang sudah berlaku sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tidak bisa disebut sebagai bagian dari upaya penjegalan Anies.

"Ketentuan PT 20 persen sudah berlaku sejak zaman Pak SBY presiden tahun 2009, sudah cukup lama," katanya. 

Habiburokhman pun mengingatkan, apabila ada tokoh yang mau mencalonkan diri dia mesti menyadari bahwa harus berkomunikasi dengan partai politik dan membentuk koalisi. 

"Karenanya setiap orang yang mau mencalonkan diri sadar bahwa harus masuk partai politik, all out cari suara pileg sebanyak-banyaknya, lalu menjalin komunikasi dengan partai-partai lain untuk membentuk koalisi pencalonan. Kalau tidak melakukan itu semua tidak bijak menyalahkan orang lain karena tidak dicalonkan," jelas Habiburokhman. 

Meski begitu, Habiburokhman mengatakan, masih banyak waktu bagi para tokoh yang ingin mengikuti Pilpres 2024 untuk mencari dukungan partai politik. Dia mengajak tokoh tersebut menjalankan demokrasi yang sehat. 

"Masih banyak waktu bagi semua tokoh untuk mencari dukungan partai-partai politik. Ayo kita jalankan demokrasi ini dengan menjauhkan diri dari fitnah," katanya. 

Sebelumnya, Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief mengaku mendengar ada upaya untuk menjegal pencalonan Anies Baswedan menjadi calon Presiden di Pemilu 2024. 

Upaya itu dilakukan dengan menggembosi koalisi yang berniat mengusung Anies. Namun, Andi tidak membocorkan pihak mana yang ingin menjegal Anies. 

"Saya mendengar demikian (upaya menjegal Anies jadi Capres, red)," ujar Andi, Minggu, 28 Agustus. 

Dalam cuitan yang telah dibagikan di akun Twitternya, Andi mengatakan, Pilpres 2024 tidak akan berjalan adil jika Presiden Joko Widodo ikut campur menentukan koalisi dan pencapresan.

"Pilpres 2024 hampir dipastikan tidak adil proses dan hasilnya selama Presiden Jokowi ikut cawe-cawe. Orang yang berkuasa bisa melakukan apa saja, dan bisa menakutkan," katanya.