JAKARTA - Penguasaan Bahasa Indonesia menjadi hal penting bagi murid-murid Australia, seiring dengan meningkatkan kerja sama kedua negara, kata pejabat diplomatik Indonesia di Sydney, Rabu.
Mendukung pembelajaran Bahasa Indonesia di Negeri Kanguru, sekaligus memperkenalkan sejumlah pengetahuan mengenai Indonesia, KJRI Sydney menggelar program 'Indonesia Goes to School'. Kali ini lokasinya di Macarthur Anglican School pada Rabu 24 Agustus.
"Hubungan yang semakin kuat antara Indonesia dan Australia membuka berbagai peluang dalam bidang perdagangan, investasi, pariwisata, pertukaran budaya, dan lain sebagainya, serta membuka banyak lapangan pekerjaan," kata Konsul Penerangan, Sosial, dan Budaya KJRI Sydney Abdul Nazar dalam keterangan tertulis KJRI Sydney 26 Agustus.
"Mempelajari bahasa dan budaya Indonesia dapat membuat people-to-people connections kedua negara semakin kuat," tandasnya menekankan.
Sementara itu, Kepala Sekolah Macarthur Anglican School, Dr David Nockles, menyambut baik pelaksanaan program Indonesia Goes to School.
Ia mengutip pernyataan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, yang menekankan pentingnya mempelajari Bahasa Indonesia bagi masyarakat Australia dalam memperkuat hubungan dengan Indonesia.
"Macarthur Anglican School merupakan sekolah yang telah lama membuka program Bahasa Indonesia, serta menghasilkan para alumni yang mahir berbahasa Indonesia," harapnya.
Program 'Indonesia Goes to School' diikuti lebih dari 200 murid dari kelas 7 hingga kelas 12. Program ini terdiri dari 8 kegiatan, antara lain simulasi jual beli, workshop membatik, workshop tari Bali, workshop gamelan Bali, presentasi fakta menarik tentang Indonesia, career talk dan 2 permainan tradisional Indonesia, yakni balap bakiak dan bentengan.
Pada kegiatan simulasi jual beli, murid-murid dibagi menjadi kelompok penjual dan pembeli. Dengan menggunakan sampel mata uang Rupiah, mereka harus bertransaksi jual beli beberapa produk makanan dan minuman Indonesia, seperti mie instan, teh kemasan, kopi, permen, dan makanan ringan lainnya, serta sejumlah kerajinan dan produk UMKM Indonesia dari Two Baskets.
Dalam kesempatan ini, murid-murid menggunakan beberapa frase Bahasa Indonesia dalam melakukan tawar menawar pada simulasi jual-beli.
Mereka berkesempatan mengenal 9 fakta menarik tentang Indonesia, dari mulai tempat wisata, makanan, alat musik, sejarah, suku, hingga bahasa Indonesia. Dengan presentasi yang dibuat interaktif, para murid terlihat sangat antusias.
Tidak hanya itu, sejumlah kegiatan lainnya juga digelar, seperti cara membuat batik, hingga workshop gamelan dan tari Bali.
Sementara itu di halaman sekolah, murid-murid bersorak mengikuti permainan bentengan dan balap bakiak yang dipandu relawan dari PPIA UNSW.
BACA JUGA:
Ada pula sesi career talk untuk murid kelas 9-12, menghadirkan secara virtual Dan Trevinon, seorang pengacara muda yang mahir berbahasa Indonesia.
"Programnya sangat menyenangkan," ujar Charlie murid kelas 8.
Untuk diketahui, perkembangan Bahasa Indonesia di Macarthur Anglican School tidak dapat dilepaskan dari dukungan penuh kepala sekolah serta dedikasi para guru Bahasa Indonesia, di antaranya pasangan suami istri, Alan dan Asti Blake, serta Nyoman Putrayasa.