Bagikan:

PADANG - Jalan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat yang menghubungkan Kabupaten Padang Pariaman dengan Kabupaten Agam melalui Kecamatan Sungai Garinggiang sudah dapat kembali dilewati setelah terputus beberapa bulan.

"Jalan itu bersifat darurat yang merupakan usulan dari pemerintah nagari kepada Pemprov Sumbar," kata Wali Nagari Kuranji Hulu Salman Hardani di Sungai Garinggiang dikutip ANTARA, Jumat, 26 Agustus.

Pengusulan tersebut karena melihat terganggunya akses pendidikan, agama, sosial, dan ekonomi masyarakat di daerah itu semenjak amblasnya jalan di Luhuang, Kuranji Hulu.

Karena itu, Pemprov membangun jalan darurat yang diperuntukkan kendaraan bermotor dan mobil pribadi yang sudah dapat mulai dilewati pada Kamis (25/8).

Sebelumnya di lokasi jalan amblas itu dipasang jembatan darurat namun karena kondisi tanah penyangganya semakin tergerus air maka jembatan itu dibuka. 

"Jadi setelah jembatan darurat dibuka pengerjaan jalan darurat langsung dikerjakan," katanya.

Jalan darurat tersebut dilakukan dengan penimbunan tanah yang bagian tebingnya ditanam bambu guna memperkuat struktur tanah agar tidak mudah tergerus air.

Untuk mengamankan jalan darurat tersebut pemerintah nagari membebaskan enam lahan warga untuk pembangunan selokan atau pemecah air bah. Pembebasan lahan untuk selokan tersebut juga merupakan permintaan Pemprov untuk rencana pembangunan jembatan permanen.

Dia berharap Pemprov Sumbar segera membangun jembatan permanen di daerah itu karena jalan itu merupakan akses penting masyarakat.

Sementara itu, salah seorang pengendara Rendi Hakimi Sadri (32) mengatakan semenjak akses jalan tersebut terputus dirinya harus melewati jalan alternatif yang jarak tempuhnya lebih jauh dengan kondisi jalan banyak yang rusak.

"Nah, kalau jalan Luhuang sudah bisa dilewati tentu kami sebagai pengendara diuntungkan, dan saya rasa pedagang yang bergantung dengan jalan ini pun juga terbantu," ujar dia.

 

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) membongkar jembatan panel atau bailey yang digunakan semenjak Desember 2021 sebagai jembatan darurat di Nagari Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Garinggiang, Kabupaten Padang Pariaman karena kondisi tanah penyangganya yang mengkhawatirkan akibat terus digerus air hujan. 

"Jembatan terpaksa kami buka karena selain dapat membahayakan pengendara juga potensi jembatan jatuh juga besar," kata Kepala Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Sumbar Khairul Anwar.

Dia mengatakan pada awal bulan ini pihaknya juga telah menambah panjang jembatan ke arah Pasar Sungai Garinggiang sepanjang tiga meter namun karena faktor cuaca tanah penyangga di sisi lainnya terus tergerus air sehingga dikhawatirkan tidak mampu lagi menahan beban jembatan.

Pemprov Sumbar sudah memasukkan pembangunan jembatan di jalan yang menghubungkan Padang Pariaman dengan Kabupaten Agam tersebut ke dalam rencana kerja untuk 2023 dengan nilai anggaran Rp11,5 miliar.