Bagikan:

MAKASSAR - Seribu relawan Satgas COVID-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel) mengikuti program pelatihan. Relawan ini terdiri dari perwakilan kecamatan hngga organisasi kemasyarakatan.

"Terdapat empat materi yang diberikan dalam program pelatihan ini, yaitu materi adaptasi kebiasaan baru, materi semangat kerelawanan dan instrument relawan, materi komunikasi efektif di masa pandemik dan yang terakhir adalah materi tentang isu lokal, yaitu Trisula dan Duta Wisata COVID-19,” kata Kepala Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas COVID-19 Andre Rahadian, Jumat, 20 November.

Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Lilik Kurniawan, menjelaskan pentingnya protokol kesehatan yakni 3M memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. 

"Kita semua sama-sama tahu bahwa belum diketahui kapan COVID-19 akan berakhir, setidaknya hingga obat dan vaksin ditemukan. Hal yang bisa kita lakukan sekarang adalah dengan beradaptasi dengan menerapkan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. Terlihat sederhana, namun pada kenyataan di lapangan masih banyak ditemui kendala," ujar Lilik.

Lilik mengatakan salah satu langkah terbaik untuk menangani pandemi ini adalah dengan menciptakan agen perubahan perilaku melalui para relawan. Hal ini dilakukan melalui materi yang diberikan dalam pelatihan relawan yang sedang berlangsung di Sulsel.

Sementara itu Gubernur Sulsel  Nurdin Abdullah dalam sambutannya mengatakan keterlibatan dan sinergi memiliki peranan yang signifikan dalam mengendalikan virus corona. Para relawan, diharapkan mereka dapat membantu tenaga medis dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. 

"Contohnya, jika relawan mampu mendorong penggunaan masker hingga angka 90 persen, tentu perubahan yang sangat besar dari segi penurunan angka yang terpapar bisa kita capai," ujarnya.

"Diharapkan dengan semakin bertambahnya relawan, masyarakat dapat lebih memperhatikan protokol kesehatan. Dengan sinergi, COVID bisa kita hadapi,” sambung Nurdin.

Bentuk pelatihannya, pelatihan 15 liaison officer (LO) dan 30 fasilitator. Total peserta program pelatihan relawan berjumlah 1000 orang dengan 200 relawan yang mengikuti pelatihan tiap harinya. 

Peserta pelatihan adalah perwakilan relawan dari 47 kecamatan dari tiga kabupaten/kota dan 16 organisasi masyarakat di Sulsel.