Data Pribadi Guru Penerima Bantuan Bocor ke Publik, Mendikbud Diminta Turun Tangan
Ilustrasi (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) menyayangkan terjadinya kebocoran data pribadi milik guru dan tenaga kependidikan honorer dan swasta melalui aplikasi pesan WhatsApp. Mereka merupakan calon penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Sampai-sampai ada nomor induk kependudukan, nomor rekening yang bersangkutan, bahkan nama Ibu kandungnya. Kami sangat menyayangkan data pribadi ini bocor dan tersebar ke publik melalui WAG," kata Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim dalam keterangan tertulisnya yang dikutip VOI, Jumat, 20 November.

Kemendikbud dan pihak bank, sambung dia, seharusnya bisa menjaga kerahasiaan data pribadi para guru dan tenaga kependidikan yang akan menjadi calon penerima. 

Kabid Advokasi Guru P2G Iman Z. Haeri mengatakan akibat kebocoran data pribadi ini, para guru honorer dan swasta yang belum mendaftarkan diri untuk menerima BSU ini menjadi cemas dan takut. Mereka takut hal serupa juga dialami.]

Sehingga ke depan, Kemendikbud dan pihak bank diharap segera memproteksi secara kuat data-data pribadi para guru dan tenaga kependidikan tersebut. Mengingat jumlah calon penerimanya adalah 2.034.732 orang. Apalagi, total anggaran BSU ini cukup fantastis sebesar Rp3,66 triliyun.

"Mas Menteri pasti sangat paham soal keamanan digital. Kalau kecolongan lagi, ini mirip kejadian percakapan dalam penyederhanaan draf kurikulum beberapa waktu lalu. Kali ini yang bocor data guru. Dapat bantuan subsidi saja belum, datanya sudah bocor. Miris sekali nasib guru honorer," ungkap Iman.

Selain itu, P2G juga meminta pihak kepolisian segera menyelidiki dugaan pembocoran data pribadi milik guru dan tenaga kependidikan yang saat ini tersebar di grup WA oleh pihak yang bertanggung jawab. Hal ini penting agar keamanan data pengguna khususnya para guru, tenaga kependidikan, dan dosen ini dapat terlindungi oleh negara.

Diketahui, dalam file yang bocor melalui aplikasi pesan singkat tersebut terdapat 175.000 nama guru lengkap dengan Nomor Unit Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Nomor Induk Kependudukan, ID BSU, Nama Guru dan Tenaga Kependidikan. Selain itu ada juga ada tempat tanggal lahir, nama tempat tugas, nomor rekening, hingga nama ibu kandung.