Sejumlah Relawan Mundur karena Kecewa, Satgas COVID-19: Kami Tampung Aspirasi Mereka
Sejumlah relawan Satgas COVID-19 mengundurkan diri karena kecewa (Wardhany Tsa Tsia/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Andre Rahadian menyebut pihaknya tidak tahu menahu adanya pengembalian atribut relawan seperti rompi dan tanda pengenal yang dilakukan sejumlah orang di Hotel The Media, Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Lokasi ini merupakan markas para relawan Satgas COVID-19.

Namun Adre memahami jika ada relawan yang melaksanakan aksi pengembalian tersebut sebagai penanda pengunduran diri mereka dan menganggap, aksi tersebut adalah bentuk aspirasi dari beberapa orang relawan.

"Kami menerima ini sebagai bentuk apirasi beberapa orang relawan. Kami menampung aspirasi ini," kata Andre dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis, 19 November.

Dirinya meyakini mereka akan tetap bekerja membantu pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19. Sebab, sekali menjadi relawan, sambung dia, akan tetap menjadi relawan. 

"Dalam hati kecil para relawan, mereka tetaplah relawan. Apalagi selama ini sudah terbukti kerja para relawan mampu membantu warga yang mengalami masa sulit selama wabah corona virus ini," ujarnya.

Sementara terkait penanganan COVID-19, Andre mengatakan, pihaknya menggelar kegiatan pelatihan untuk mengajak masyarakat melakukan perubahan perilaku di 7 provinsi prioritas dengan melibatkan 10.000 relawan. 

Adapun tujuh provinsi prioritas yang dimaksudnya adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan Papua.

Pelatihan ini dirasa penting karena perubahan perilaku di tengah masyarakat menjadi kunci dalam menghambat penyebaran COVID-19 sebelum ada vaksin. Apalagi, relawan bersama seluruh anggota masyarakat adalah bagian penting dari perubahan perilaku. 

Selain itu, Andre juga mengimbau seluruh relawan dan komponen masyarakat dimanapun berada agar bahu membahu untuk saling mengingatkan dan meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.

Sebelumnya, puluhan relawan Satgas COVID-19 mengundurkan diri sebagai wujud kekecewaan mereka atas pemberian bantuan masker oleh  Satgas COVID-19 ketika acara pernikahan putri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Najwa Shihab dan Maulid nabi berlangsung.

Puluhan relawan ini secara simbolis menyatakan mundur dari tugas mereka dengan mengembalikan rompi relawan berwarna cokelat di depan Hotel The Media, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat yang menjadi kantor para relawan Satgas COVID-19.

"Kami atas nama Relawan Satgas Penanganan COVID-19 yang bergabung secara sukarela atas nama kemanusiaan menyampaikan sikap atas peristiwa pemberian 20 ribu masker dan hand sanitizer oleh Satgas COVID-19 di acara pernikahan putri Habib Rizieq," kata Koordinator Relawan Satgas COVID-19 Jabodetabek, Abdul Mupid di depan Hotel The Media, Kamis, 19 November.

Mereka menyebut pemberian masker tersebut menimbulkan protes bukan hanya di tengah masyarakat, melainkan juga relawan. 

Tak hanya itu, para relawan ini mengatakan apa yang dilakukan oleh Satgas COVID-19 adalah bentuk ketidakpedulian terhadap mereka yang telah berjibaku di tengah pandemi selama delapan bulan ini.

Setelah mengembalikan rompi relawan, mereka juga mendesak agar Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo dan jajarannya untuk mundur dari jabatannya. Selain itu, mereka juga menyatakan ketidakpercayaannya terhadap Satgas COVID-19.

Meski telah mundur dari kegiatan relawan Satgas COVID-19 namun mereka menegaskan akan tetap bergerak untuk tetap melakukan kerja kemanusiaan di tengah pandemi. 

"Kami akan tetap berkomitmen melanjutkan aktivitas sebagai relawan di lembaga dan dengan cara masing-masing," tegas Abdul.