Kecelakaan Lalu Lintas Lebih Tinggi dari Korban Bencana Alam, Polri: Harus Patuh
Ilustrasi (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Sepanjang 2020 atau dari Januari sampai Oktober jumlah kecelakaan lalu lintas mencapai 83.715. Kejadian ini dengan korban meninggal dunia 19.320 jiwa, luka berat 8.995 orang, luka ringan 95.134 orang, serta kerugian materiil Rp163.339.918.003.

Bahkan, jumlah korban laka lantas lebih tinggi dari korban bencana alam dan meninggal akibat penyakit sehingga data ini terus menjadi perhatian Korlantas Polri untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri Brigjen Chryshnanda Dwilaksana menekankan pentingnya membangun budaya tertib berlalu lintas untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya menaati peraturan lalu lintas.

"Hal itu perlu dilakukan karena pelanggaran peraturan lalu lintas menjadi penyebab utama terjadinya laka lantas," kata Chryshnanda melalui siaran pers, dilansir Antara, Jakarta, Senin, 16 November.

Sementara Kasubdit Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri Kombes Arman Achdiat mewakili Dirkamsel Korlantas Polri mengatakan, merujuk data tersebut maka kesadaran tertib lalu lintas harus tumbuh dalam diri masing-masing pengguna jalan.

"Patuh bukan karena takut ada petugas, tetapi patuh karena sadar kecelakaan lalu lintas dapat menimpa siapa saja, kapan saja dan di mana saja," ujar Arman.

Terkait hal itu, Korlantas Polri bersama komunitas Pegiat Keselamatan Berlalu Lintas (Road Safety Association, Bike To Work dan Koalisi Pejalan Kaki) telah menggelar kegiatan bertepatan dengan tema "Internasional World Day of Remembrance for Road Traffic Victims (WDoR)" yang diinisiasi oleh Road Peace.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu, 15 November di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia Jakarta ini menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat pengguna jalan agar selalu mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatan.

Ada 100 manekin yang diibaratkan sebagai korban kecelakaan lalu lintas. Manekin ini ditempatkan di sekitaran Bundaran HI agar terlihat oleh masyarakat. Kegiatan ini diselenggarakan secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Dengan kegiatan seperti ini dan berkolaborasi dengan komunitas pegiat keselamatan berlalu lintas diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat betapa pentingnya tertib berlalu lintas. Kita semua tidak ada yang mau menjadi korban kecelakaan," katanya.

Ia menegaskan kematian atau cedera di jalan akibat kecelakaan lalu lintas merupakan tragedi yang sia-sia sehingga perlu upaya untuk segera bertindak, mencari solusi dan mencegah agar tak terulang.

Arman Achdiat mengatakan dalam kegiatan ini, Korlantas Polri juga menyerahkan bantuan berupa kursi roda dan kruk penyangga kepada perwakilan dari Komunitas Korban Laka Lantas sebagai kepedulian dan memberikan semangat kepada mereka yang menjadi korban untuk melanjutkan hidup dan berkehidupan.