Jelang 2 Bulan Lengser di DKI, Anies Sudah Harus Tentukan Warna Politik Demi Capres 2024
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Instagram @aniesbaswedan)

Bagikan:

JAKARTA - Sudah bukan rahasia umum kalau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berhasrat untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024. 

Mengingat masa panggung politik Anies sebagai kepala daerah tak lagi berlangsung lama, pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati menilai Anies harus segera menentukan warna politiknya.

Sebab, mulai tahun 2022 hingga 2024, Anies tak lagi bisa memanfaatkan jabatannya untuk menaikkan elektabilitas politik. Masa jabatan Anies sebagai pemimpin DKI Jakarta diketahui sisa dua bulan sampai Oktober 2022.

"Ke depan, Pak Anies harus segera menentukan warna afiliasi politik dia, mau ke mana, sebenarnya. Misalnya, menampilkan diri sebagai kandidat yang mewakili kalangan agamis, atau pemilih urban misalnya, atau afiliasi lain yang menjual nama Pak Anies ke depan," ujar Wasisto saat dihubungi, Senin, 8 Agustus.

Wasisto menganggap, penentuan warna politik menuju Pemilu 2024 ini bisa menjadi investasi politik Anies ketika dirinya tak lagi menjabat sebagai kepala daerah, baik tetap berada pada warna politik seperti Pilkada 2017 maupun mengubahnya. Upaya ini, lanjut Wasisto, sudah harus dimulai sekarang.

"Sebaiknya Pak Anies sekarang sudah mulai membangun kedekatan emosional dengan para pemilih yang mau disasar. Selama ini kan belum ke sana," tutur Wasisto.

"Karena kompetisi elektoral berlangsung cepat di pemilu ini. Maksudnya, tidak mau ketinggalan gerbong. Jadi, lebih cepat lebih baik kalau memang mau mencapreskan diri," lanjutnya.

Ketika Anies sudah menentukan warna politiknya, secara tidak langsung hal ini bisa membuka jalan yang memudahkan partai politik (parpol) melirik dan mengusungnya sebagai calon presiden.

"Karena Pak Anies sendiri sudah punya massa banyak, loyalis, yang itu memang menjadi alat tukar politik dengan parpol. Jadi, itu lah mengapa kembali ke akar mendekatkan dengan para potensi pemilih itu penting," pungkasnya.