Karakter Utama untuk Pelaku Ekonomi Kreatif: Jangan Pernah Mudah Menyerah
Masyarakat Ulee Lheue bersama Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Siddiq sedang menyaksikan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan salah satu hal penting yang harus dimiliki para pelaku ekonomi kreatif khususnya UMKM adalah jiwa pantang menyerah. Semangat bangkit dari kegagalan dan terus memotivasi diri untuk berinovasi guna menghadirkan produk berkualitas dan berdaya saing.

Menparekraf Sandiaga Uno saat hadir di acara "Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022" di Taman Bustannussalatin, Banda Aceh, mengatakan, semangat pantang menyerah ini salah satunya ditunjukkan dua peserta AKI Banda Aceh yang berhasil bangkit karena jiwa pantang menyerah dan semangat usahanya yang tinggi.

"Saya sangat terinspirasi hari ini di mana kita menemukan satu semangat baru, optimisme baru akan kebangkitan kita. Bahwa hal penting yang harus dimiliki pelaku ekonomi kreatif adalah jiwa pantang mundur," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam keterangannya, Sabtu 6 Agustus.

Kisah pantang menyerah itu pertama disampaikan dua orang pelaku ekonomi kreatif di subsektor aplikasi, Muammar Kadafi dan Firmansyah Asnawi. Keduanya merupakan founder dan co founder dari Amanahcorp & Bisatopup. Butuh perjuangan panjang serta kegagalan demi kegagalan untuk bisa membawa usaha milik mereka sampai titik saat ini.

Apalagi keduanya sebelumnya merupakan karyawan dari perusahaan multinasional dengan karier yang cukup menjanjikan. Bahkan Firmansyah juga harus menghadapi kenyataan yang begitu dalam ketika kehilangan ibu dan adiknya ketika bencana tsunami terjadi pada tahun 2004 silam.

"Memang cukup berat, tapi suatu hari pikiran saya terbuka bahwa sejatinya orang tua saya tidak butuh kesedihan dari saya. Tapi bagaimana saya sebagai anak dapat bangkit, mendoakan, dan kemudian bisa memberikan manfaat yang luas bagi orang banyak dengan usaha yang kami bangun," kata Firmansyah.

Hal senada disampaikan Saiful Anwar, peserta AKI yang menghadirkan produk Madu Bang Unoe. Ia sebelumnya harus jatuh bertubi-tubi ketika membangun bisnis. Mulai dari jadi korban penipuan investasi, ditipu rekan kerja hingga rugi ratusan juta rupiah. Di tengah upaya bangkitnya, Saiful juga harus dihadapi kenyataan ia menderita penyakit kelenjar tiroid.

Menparekraf Sandiaga pun memuji jiwa pantang menyerah keduanya dan berharap kisah mereka dapat menginspirasi pelaku ekonomi kreatif lainnya. Baik di Banda Aceh maupun seluruh daerah di tanah air.

"Belajar dari cerita tsunami ini, bagaimana kita bisa membangkitkan ekonomi kita pascapandemi. Kalau dilihat, kita seluruh dunia menghadapi tsunami dengan pandemi, banyak yang kehilangan lapangan kerja, banyak yang kehilangan keluarga banyak yang kehilangan penghasilan. Tapi alhamdulillah kisah-kisah dari Bang Unoe, Bang Firman, dan Kadafi serta 27 peserta AKI ini menginspirasi kita. Jangan pernah takut untuk gagal, gagal adalah tangga menuju kesuksesan," ujar Sandiaga.

Pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 Banda Aceh ini diharapkan bisa menjadi wadah promosi yang maksimal untuk produk dan karya terpilih, sehingga pendapatan akan meningkat dan UMKM kreatif naik kelas. Para peserta dapat membangun jejaring dan database, produk atau karya terpublikasikan, dan memperluas pangsa pasar.

Menparekraf berpesan agar pelaku ekonomi kreatif dapat terus meningkatkan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih karena saya melihat Banda Aceh ini dan pelaku UMKM adalah lokomotif kebangkitan kita dan saya yakin target penciptaan 1,1 juta lapangan kerja tahun ini dan 2024 4,4 juta dapat kita capai dengan kerja keras kita dengan kebersamaan kita," kata Sandiaga.