Cegah Penyalahgunaan di Keluarga, Dinkes Sulsel Tes Narkoba Calon Pengantin
Pegawai Dinkes Sulsel melakukan tes narkotika bagi calon pengantin dalam Program Prioritas Bersih Narkoba, Gerakan Cari Mantu Bebas Narkoba Pemprov Sulsel (foto: dok. antara)

Bagikan:

JAKARTA - Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan melakukan tes narkotika kepada 229 calon pengantin baru dalam Program Prioritas Bersih Narkoba, Gerakan Cari Mantu Bebas Narkoba.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Erwan Tri Sulistyo di Makassar, Sabtu mengatakan pasangan yang akan menikah akan diberikan surat pengantar dari Kantor Urusan Agama (KUA) untuk melaksanakan screening di Puskesmas.

“Program prioritas ini berdasarkan arahan dari Pak Gubernur untuk bagaimana mereka yang akan menjalankan pernikahan akan memperleh rekomendasi dari KUA untuk melaksanakan screening di Puskesmas, program ini kami kerjasamakan dengan Kementerian Agama dan BNNP Sulsel,” jelasnya.

Program inovasi ini untuk mencegah penyalahgunaan narkotika berbasis keluarga yang digagas oleh Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman.

Dinas Kesehatan yang menjadi leading sector program inovatif ini, menggandeng Kementerian Agama dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) untuk memberikan pemeriksaan dini (Screening) Narkotika secara gratis bagi pasangan yang akan menikah.

Erwan menjelaskan, screening dilaksanakan dengan metode ASSIST (Alkohol, Smoking and Substance Involvement Screening Test) yang merupakan pemeriksaan awal mencakup semua zat psikoatif dirancang khusus untuk dapat digunakan petugas kesehatan dalam lingkup pelayanan kesehatan termasuk di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

“Kemudian dari screening ASSIST ini kita akan kelompokkan ke dalam tiga kelompok, yakni risiko rendah, sedang dan tinggi," katanya.

"Untuk yang risiko ringan itu langsung diberi surat keterangan, kalau misalnya dia pernah terduga menggunakan narkoba itu dia langsung diberi surat keterangan. Kalau yang risiko sedang dan tinggi dilakukan pemeriksaan urine,” sambung Erwan.

Untuk peserta dengan hasil tes positif, kata Erwan, akan dilanjutkan dengan memberi rekomendasi untuk melaksanakan rehabilitasi melalui BNNP Sulsel.

“Yang positif maka akan memperoleh surat melakukan rehabilitasi, tetapi untuk pernikahan tetap bisa dilaksanakan yang bersangkutan hanya menandatangani surat untuk pernyataan rehabilitasi,”jelasnya.

Dari data yang ia peroleh, hingga Kamis, 4 Agustus 2022, telah ada 229 orang dari berbagai kabupaten yang telah melakukan screening. Dari jumlah ini, 183 orang masuk dalam kategori ringan, 46 sisanya masuk dalam kategori sedang dan berat.

“46 orang yang masuk kategori sedang dan berat kami lanjutkan dengan pemeriksaan urine dan hasilnya negative,” kata Erwan.

Gubernur Andi Sudriman dalam peringatan Hari Anti Narkoba Internasional beberapa waktu lalu menekankan pentingnya upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika mulai dari lingkungan keluarga.

“Sebab kalau memberantas saja tidak akan ada habisnya, perlu dibarengi dengan preventif dan dari keluarga, peran daripada keluarga memang penting sekali, makanya salah satu program kita bersama BNNP Sulsel tahun ini mencari menantu bebas narkoba,” katanya.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Selatan, Brigjen Ghiri Prawijaya menilai program inisiasi Gubernur ini merupakan bentuk inovasi yang brilian agar orang menjadi aware dan lingkungan keluarga merupakan faktor pendukung utama untuk keberhasilan pengobatan dari jerat narkotika.