Bagikan:

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut masyarakat lebih suka melihat mereka menangkapi pelaku korupsi. Jika tak ada penangkapan, komisi antirasuah dianggap tak bekerja.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Menurutnya, lembaganya baru dianggap bekerja jika menangkapi para pelaku korupsi.

"Kita tahu rakyat itu saking kesalnya dan capek, lelah melihat perilaku koruptif dari para penyelenggara negara mereka itu maunya KPK nangkepin orang saja," kata Alexander seperti dikutip dari YouTube KPK RI, Rabu, 3 Agustus.

"Jadi ketika KPK lama enggak menangkap orang, rakyat menilai KPK itu enggak kerja," sambungnya.

Alexander mengamini kondisi ini yang membuat tingkat kepercayaan publik pada lembaganya sering naik turun. Kata dia, ketika masyarakat tak melihat penangkapan yang dilakukan KPK maka tingkat kepercayaan dari hasil survei langsung merosot.

"Tapi kalau habis melakukan OTT terhadap pejabat-pejabat kemudian survei itu naik, langsung, faktanya demikian," tegas Alexander.

Namun, kondisi ini harusnya tidak terus terjadi. Sebab, KPK sebenarnya tak hanya bertugas menangkapi pelaku korupsi tapi juga melakukan pencegahan.

Atas alasan inilah, KPK saat dipimpin Firli Bahuri membuat Deputi Pendidikan dan Layanan Masyarakat. "Karena kami menyadari tidak mungkin pemberantasan korupsi itu hanya dengan cara penindakan," ungkapnya.

"Enggak akan menyelesaikan persoalan. Kami ingin lewat pendidikan integritas itu, mulai dari sekolah sampai universitas termasuk kelas," pungkas Alexander.